KARANGWARENG – Ada 20 rumah tidak layak huni (rutilahu) di Desa Sumurkondang, Kecamatan Karangwareng, belum tersentuh bantuan. Itu karena tidak ada dana untuk swadaya membangun rutilahu. Pemdes Sumurkondang sangat menyayangkan bantuan stimulan rutilahu yang tidak penuh.
Kuwu Sumurkondang, Heriyanto mengatakan, di desanya, ada banyak rumah tidak layak huni. Di mana, 104 rumah sudah dan akan mendapatkan program rutilahu. Sedangkan 20 rumah lagi belum tersentuh program rutilahu.
Heri menyebut, 20 rutilahu tersebut diprediksi sulit mendapat bantuan. Sebab, syarat-syaratnya sulit dipenuhi oleh pemilik 20 rumah. Salah satu syarat terberat pemilik rutilahu adalah, harus mempunyai dana pembangunan rumah.
“Kalau program rutilahu itu hanya anggaran stimulan saja. Jadi, tentunya, pemilik rumah harus punya dana lain untuk menuntaskan pembangunan. Itu yang sulit. Gimana punya anggaran untuk membangun, makan saja mereka susah,” ujarnya, kemarin.
Heri mengungkapkan, setiap rutilahu yang mendapatkan program bantuan, hanya akan menerima anggaran sebesar Rp17,5 juta. Di mana, Rp15 juta berbentuk material. Sedangkan Rp2,5 juta bentuknya cash (tunai). “Tentu dengan anggaran segitu tidak akan cukup untuk memperbaiki rumah hingga selesai,” tuturnya.
Heri berharap, pemerintah merubah skema anggaran program rutilahu. “Harusnya, pemerintah memberikan anggaran pada program rutilahu itu jangan tanggung-tanggung, harus penuh! Kalau begini, sulit bagi pemilik rumah. Mereka punya rutilahu itu karena tidak punya dana untuk pembangunannya,” ujarnya. (den)
20 Rumah Sulit Dapat Bantuan Rutilahu
