JAKARTA
–
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, akan menjadi kesalahan fatal
bagi suatu negara manapun yang beranggapan tidak akan terkena virus Corona baru
COVID-19.
Direktur Jenderal
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan
seluruh negara di dunia harus bersiap dan siaga dalam menghadapi virus Corona
baru COVID-19.
Menurutnya, seluruh
negara di dunia untuk mempersiapkan segala hal yang harus dilakukan apabila
terjadi kasus pertama COVID-19 di negaranya. “Tidak boleh ada negara yang
beranggapan negaranya tidak akan terjadi kasus. Itu akan menjadi kesalahan yang
fatal, secara harfiah,” kata Tedros dikutip dari laman resmi WHO, Jumat
(28/2).
Baca Juga:Obat Corona Mulai Langka di Amerika SerikatDubes India Bantah Rusuh, Klaim Situasi Tetap Damai
Tedros menegaskan,
bahwa virus ini tidak menghormati batas-batas negara, tidak membedakan ras dan
etnis, tidak mempedulikan PDB, atau tingkat pembangunan suatu negara.
“Kami
mengingatkan setiap negara bukan hanya fokus agar tidak ada kasus di negaranya.
Akan tetapi bagaimana dan apa yang akan dilakukan apabila suatu negara memiliki
kasus COVID-19 pertamanya,” tuturnya.
Untuk itu, Tedros
menekankan pada setiap negara harus siap untuk mendeteksi kasus secara dini,
mengisolasi pasien, melacak riwayat kontak, dan menyediakan perawatan klinis
yang berkualitas. “Negara juga harus siap mencegah terjadinya wabah di
rumah sakit dan mencegah penularan terjadi di masyarakat,” ujarnya.
Tedros juga
menjelaskan beberapa pertanyaan penting yang harus dipersiapkan oleh setiap
negara untuk melawan virus COVID-19. Pertanyaan itu antara lain apakah suatu
negara siap jika terjadi kasus pertama, apa yang akan dilakukan jika saat itu
tiba, dan apakah memiliki unit isolasi yang siap digunakan.
Selain itu, apakah
negara memiliki oksigen medis yang cukup, ventilator, dan peralatan vital
lainnya serta bagaimana agar mengetahui jika terjadi kasus di daerah lain pada
suatu negara. Menurutnya, ini adalah pertanyaan yang harus siap dijawab oleh
setiap Menteri Kesehatan sekarang,” ungkapnya.
“Ini adalah
pertanyaan yang akan menjadi perbedaan antara satu kasus dan 100 kasus dalam
beberapa hari dan pekan mendatang. Jika jawaban untuk semua pertanyaan ini
adalah tidak, negara Anda memiliki celah yang akan dieksploitasi oleh virus