CIREBON – Tiba
siswa SMA Telkom Sekar Kemuning Cirebon berhasil meraih medali pada kejuaraan
pencak silat Satria Muda Cirebon Open 2020 yang dihelat di Sport Hall Bima,
Jumat-Minggu (20-22/2).
Medali emas diraih oleh Wijdan Zulkaisi Widiyara, siswa
kelas XI IPA yang menjuarai kelas bebas dengan berat minimal 75 kg. Sementara
Ihya Ullumudin yang duduk di kelas X IPA mendapatkan medali perunggu di kelas F
dengan klasifikasi bobot 59-63 kg. Dan ke tiga adalah Ilham Afif Algian, siswa
kelas X IPA dengan perolehan medali perunggu yang beradu skill di kelas G,
bobot 63-67 kg.
Kompetisi rutin tahunan ini di inisiasi oleh Perguruan
Satria Muda Indonesia. Diperuntukkan bagi kalangan pelajar tingkat SD, SMP, dan
SMA sederajat. Ada lebih dari 1.000 pelajar yang mengikuti. Di babak awal, SMA
yang berlokasi di Jl Sekar Kemuning, No 36, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan
Kesambi itu, mengirimkan 10 atlet terbaiknya. Namun, 7 diantaranya gugur
sebelum masuk final.
Baca Juga:Belum Ramah Disabilitas, PPDI Minta Dilibatkan dalam Pembangunan FasumTanggul Cimanuk Ambles Lagi Sedalam 1 Meter
Kepala SMA Telkom Sekar Kemuning Abdul Majid SPdI merasa
bangga akan perolehan siswa-siswanya. Mengingat ekstrakurikuler pencak silat
Merpati Putih (MP), menjadi unggulan di sekolah tersebut. Ketiga siswa yang
memperoleh medali, adalah mereka yang telah langganan juara. Seperti Wijdan,
yang sebelumnya berhasil menyabet emas di kompetisi tingkat Provinsi Jawa
Barat.
“Ihya Ulumuddin, sudah pernah juara 3 tingkat nasional.
Mereka ini memang sudah langganan-langganan juara. Jadi memang sudah menjadi
tradisi dan lumbung juara SMA Telkom Sekar Kemuning,” kata Majid, Minggu
(1/3).
Majid mengatakan, setiap tahun sekolahnya memiliki agenda
lomba. Mulai perlombaan tingkat regional, provinsi hingga nasional. Diantara
event yang rutin dilakukan adalah Pencak Silat Pop Kota Cirebon, Kuningan Open,
IAIN Cup Jawa Barat, dan masih banyak lagi.
Dia berpesan, peserta didiknya agar mengembangkan bakat yang
dimiliki. Kemudian ditekankan, bahwa prestasi tidak harus ditorehkan dalam
bidang akademik. Dikarenakan setiap siswa mempunyai fokusnya masing-masing.
“Tidak meski bakat akademik, karena memang setiap anak terlahir dengan
kemampuan masing-masing,” harapnya. (ade/adv)