MAJALENGKA – Abrasi Sungai Ciwaringin yang
sudah menahun merupakan
pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan hingga
awal tahun 2020 ini. Kepala Desa Panjalin Kidul, Dudung Abdullah Yasin mengaku
berbagai upaya yang dilakukan pihaknya terkait usulan permohonan bantuan
perbaikan tebing sungai sampai saat ini belum mendapatkan perhatian serius dari
instansi terkait.
“Di Panjalin Kidul atau tepatnya
di sekitar bantaran kali Ciwaringin ada dua kampung Karanganyar dan Pesantren.
Dan setiap tahun mengalami abrasi. Bahkan ada beberapa rumah di tinggalkan
akibat tergerus abrasi,” tuturnya, Minggu (1/3).
Dia menegaskan, Pemdes sudah sejak
lama mengusulkan perbaikan baik itu lewat dinas terkait dan yang diteruskan ke BBWS. Meski
keselamatan masyarakat sudah terancam, namun hingga kini belum ada upaya
reaktif dari pemerintah.
Baca Juga:Heboh Temuan Mayat Mr X di Depan Ruko RandobawailirIDI Siap Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Warganya yang bermukim di tebing
sungai Ciwaringin tepatnya di Blok Senin RT 01 RW 02 Desa Panjalin Kidul, Kecamatan
Sumberjaya terancam keselamatannya setiap memasuki musim hujan. “Pihak BBWS
dan dinas terkait sudah beberapa kali survei ke lokasi abrasi. Bahkan ada kabar
menggembirakan di akhir tahun 2015 lalu akan diperbaiki termasuk rencana
anggaran yang dikucurkan miliaran. Akan tetapi, masyarakat di Blok Pesantren
(Senin) harus gigit jari lagi karena tidak kunjung direalisasi,” ungkapnya.
Namun, kata Dudung, perbaikan sendiri
dilakukan di lokasi Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon sekitar tiga tahun lalu.
Di wilayahnya, ada sejumlah rumah
yang terancam tergerus abrasi. Para penghuni memilih mengungsi karena rumahnya
berisiko jika ditempati. Disamping itu kondisi tanah Panjalin juga sudah
terbawa ke wilayah Cirebon.
Tokoh masyarakat yang juga ketua RT 01
Kardi Sohir menuturkan hingga akhir tahun 2018 lalu ada delapan unit rumah
ambles karena tergerus aliran sungai. Puluhan rumah lainnya terancam.
“Kami (masyarakat) yang bermukim
di atas tebing aliran sungai Ciwaringin khawatir kembali terjadi abrasi. Apalagi
sekarang memasuki puncak musim hujan,” imbuhnya.
Dirinya mewakili masyarakat di Blok
Senin mengaku saat musim penghujan terjadi warga setempat mengaku cemas.
Parahnya, sejak tahun 90-an lalu kondisi tebing sungai Ciwaringin terus terkikis hingga