Selain itu menurut Iwan, Nina adalah representasi Indramayu Barat (Inbar), karena warga Kecamatan Losarang. Hal itu diakui Iwan, menambah poin Nina untuk mendapatkan dukungan yang masif dari warga Inbar.
“Di Pilkada 2015, gerakan perubahan itu sangat besar dan masif dari Inbar. Sehingga jika figurnya dari sana sangat bisa cepat diterima dan mendapatkan dukungan hebat juga. Sekarang saja saya melihat sendiri tokoh masyarakat sampai paguyuban di Inbar sudah kelihat merapat ke Nina,” kata Iwan.
Apalagi Nina, kata dia, bisa mewakili perempuan. Di mana jumlahnya di Kabupaten Indramayu sangat tinggi sekali. Karena perempuan dalam sistem politik saat ini jauh lebih mudah disentuh dengan perempuan juga.
Baca Juga:Update: Titik Banjir dan Genangan di Kota CirebonTravel Agent Ciayumajakuning Sumbang 20% Wisatawan di Candi Borobudur
“Saya kira nama lain selain Nina di PDI Perjuangan lemah. Saya juga sampaikan ke mereka bukan hanya melalui media. Kalau mau kuat lakukan lobi-lobi tingkat dewa dan harus memiliki finansial lebih. Karena di sitem demokrasi liberal sekarang tidak bisa merebut kekusaan tanpa kemampuan finansial cukup dari figur calon bupatinya,” tandasnya.
Merespons hal tersebut Bacabup PDIP Nina A Da’i Bachtiar merasa bersyukur jika kehadirannya seperti menjadi harapan besar dan masa depan masyarakat Indramayu. Karena ia telah memilih untuk menghibahkan diri mengabdi bagi majunya Kabupaten Indramayu di masa mendatang.
“Kami sangat percaya PDI Perjuangan selalu mengusung keberpihakannya terhadap wong cilik. Hal itu sangat penting diberikan kesempatan agar memimpin daerah 5 tahun mendatang. Mengingat kesejahteraan masyarakatnya masih jauh panggang dari api dibandingkan dengan begitu kayanya sumber daya alam (SDA) yang dimiliki termasuk SDM yang ada di daerah kita tercinta ini,” pungkasnya. (vic)