MAJALENGKA – Seorang warga Kabupaten Majalengka menjalani perawatan medis dengan penanganan khusus di ruang isolasi RSUD Majalengka, Selasa (3/3). Pasien masuk RSUD Majalengka menjelang subuh sekitar pukul 04.00. Dalam perkembangannya, pasien akhirnya dirujuk ke RSD Gunung Jati Cirebon.
Informasi yang diperoleh Radar Majalengka menyebutkan, pasien asal Majalengka tersebut merupakan seorang ibu yang baru pulang menunaikan umrah di Tanah Suci. Pasien mengalami sakit panas dan demam tinggi.
“Sekitar jam 04.00 dini hari pasien masuk dan diisolasi di ruangan Bougenvil RSUD Majalengka. Kami petugas pun harus menggunakan masker karena khawatir,” kata seorang petugas RSUD Majalengka saat berbincang dengan wartawan radar Majalengka Selasa (3/3) sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca Juga:Sukseskan Sensus Penduduk 2020, BPS Indramayu Lakukan Ngibar1,8 Juta Warga Sudah Ikuti Perekaman E-KTP
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD Majalengka dr H Harizal F Harahap MM melalui Kepala Bidang Pelayanan dan Perawatan Medis dan Nonmedis RSUD Majalengka dr Hj Erni Harleni MARS menyatakan, pasien langsung ditangani secara khusus sebagai bentuk kewaspadaan atas virus corona.
“Jadi ini belum tentu corona. Hanya kita waspada,” ujar Erni saat dikonfirmasi Radar usai mengikuti rapat di RSUD Majalengka kemarin.
Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Majalengka melalui Sekretaris Dinas Kesehatan dr H Jajang Setiawan MKM menyebutkan, pasien telah dirujuk ke RSUD Gunung Jati Cirebon.
“Pasien dirujuk ke RS Gunung Jati. Sementara hasil rontgen pneumonia (radang, red),” ujar Jajang saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Senin malam (3/3).
Sementara itu, Bupati Majalengka DR Karna Sobahi mengatakan hari ini Rabu (3/3) sekitar pukul 13.00 WIB akan melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi virus corona. Rapat koordinasi itu melibatkan Forkopimda, DPRD, para kepala dinas, camat, para kepala puskesmas, dan direktur rumah sakit.
“Kami mau menindaklanjuti perintah Pak Gubernur (siaga 1 virus corona, red),” kata Karna.
Menurut bupati, adanya pasien corona di Depok harus menjadi pembelajaran untuk tetap siaga. Tak terkecuali di Kabupaten Majalengka.
Baca Juga:Ratusan Bayi Meninggal Dunia Tiap TahunSidak Supermarket dan Apotek, Walikota Minta Batasi Penjualan Bahan Pangan
“Kita harus siap dan tidak kelabakan. Makanya dalam brifing terbatas tadi (kemarin, red) bersama direktur rumah sakit dan kepala dinas kesehatan, saya tidak mau tahu, saat terjadi sesuatu di Majalengka, jangan sampai kebingungan,” tegas Bupati Karna.