Senin (2/3), menjadi hari yang ditunggu-tunggu civitas SMAN 8 Cirebon. Mereka menampilkan pentas terbaiknya. Mengingat persiapan sudah dilakukan selama lima bulan lamanya.
ADE GUSTIANA, Cirebon
YA, ujian praktek
seni budaya kelas XII selalu berhasil membuat siswa semangat. Termasuk alumni,
yang selalu ingin kembali. Ujian praktek syarat akan kekompakan dalam
kebersamaan. Kerja sama antar siswa, memikirkan konsep demi menyuguhkan
pagelaran yang menarik. Mereka tampil secara kolektif. Seluruhnya ada 10 kelas,
5 IPA dan sisanya IPS.
Guru Pembimbing Seni Budaya SMAN 8, Eli Yulianti MPd
mengatakan, ada 4 cabang seni dan budaya yang ditekuni siswa selama mereka
duduk di kelas X dan XII. Yakni cabang seni rupa, musik, teater, dan tari.
Baca Juga:Majelis Taklim Al-Qodir Gelar Khotmil QuranRehabilitasi Kantor Desa Rp1,5 Miliar se-Jabar
Kemudian kelas XII, mengerucut pada seni rupa modern dan
resital atau pertunjukan musik berupa vokal/instrumen. “Untuk ujian praktek
seni rupa modern, secara individu dan sudah dilakukan. Saat ini, adalah
resital,” kata Eli, kepada Radar Cirebon,
Senin (2/3).
Ujian kali ini, termasuk serangkaian ujian yang akan
dilakukan pihak sekolah beberapa waktu akan datang. Proses selama 5 bulan
mereka berlatih, ikut menjadi penilaian juri atau guru. Di mana para siswa rela
menyisihkan waktu di luar jam belajar, demi kekompakan tim dan pentas yang
mengundang perhatian. Para siswa, dibebaskan menentukan tema dan konsepnya
masing-masing.
Yang pasti, tema mengusung kearifan lokal yang sesuai dengan
visi SMA yang berlokasi di Kelurahan Pegambiran itu, yakni sebagai sekolah
berbasis realigi, seni dan berbudaya lingkungan.
Kegiatan kemarin, mengangkat tema: Ekspresi Jiwa untuk Budaya.
Eli menambahkan, ujian praktek seni budaya memang selalu di tunggu para siswa.
Begitu juga dengan beberapa alumni, yang ingin kembali dan mengulang masa
sekolah demi bertemu kembali dengan ujian praktek tersebut.
Para siswa tampil secara maksimal. Dengan kostum dan konsep
yang matang. Acara berjalan meriah. Membuat takjub, sekaligus haru mengingat
siswa kelas XII telah memasuki masa akhir perjalanan sekolahnya. Penampilan
yang spektakuler, tidak jarang membuat siswa lain dan guru larut. Bernyanyi dan
mengikuti irama yang diputar.