CIREBON – Saat ini, Program Kula Eksis atau Kelompok Warga Peduli Ekonomi Disabilitas yang digagas oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kota Cirebon telah menghasilkan produk olahan.
Namun begitu, pemberdayaan yang dilakukan sedikit terkendala
karena pemasaranya yang masih minim. Kepala UPT Liposos, Panti Persinggahan, dan
Loka Bina Karya (LBK), Astawi SE mengatakan, dukungan yang diberikan pemerintah
untuk memberdayakan penyandang disabilitas terus dilakukan. Hal tersebut
bertujuan untuk memberdayakan para penyandang disabilitas dengan memberikan
pelatihan dan keterampilan.
“Jadi yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa eksis.
Bisa mandiri dalam melakukan sosialisasi dengan baik dan memperoleh pendapatan
agar bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Astawi, kepada Radar Cirebon, Rabu (5/3).
Baca Juga:Omnibus Law lewat Baleg Lebih EfektifGus Ipul Calon Tunggal Ketua DPC PKB Kota Cirebon
Dirinya mengaku prihatin dengan para penyandang disabilitas
yang masih dianggap beban oleh keluarganya. Tidak sedikit pula masyaarkat yang
menyembunyikan anggota keluarganya yang menyandang disabilitas. Diharapkan masyarakat
tidak segan atau malu untuk melaporkan ke pemerintah.
“Daripada hanya tinggal di rumah saja, mending mereka yang punya keluarga difabel bisa diajak ke kita. Ke Loka Bina Karya. Di sini bisa bersosialisasi dengan sesama penyandang disabilitas. Bisa belajar keterampilan,” katanya.
Di LBK yang berada di Jalan Dwi Pantara Kelurahan Argasunya,
Kecamatan Harjamukti tersebut, para penyandang disabilitas akan diberikan
keterampilan mulai dari tata boga, menjahit hingga membuat kerajinan. Beberapa
penyandang disabilitas yang tinggal di LBK bahkan telah mandiri berbekal
keterampilan yang dimilikinya.
“Sekarang binaan kita yang ada di LBK beberapa sudah
mandiri. Ada yang sudah rutin menerima order
menjahit. Adapula yang bisa bikin kue. Kualitasnya sudah bagus. Tidak kalah
dengan produksi di luaran,” ujarnya.
Kendati telah bisa memproduksi dengan kualitas yang baik,
diakui oleh Astawi untuk pemasaranya masih terbatas. Meski demikian, pihaknya
tetap akan mendukung supaya produk karya penyandang disabilitas tersebut bisa
dipasarkan lebih luas lagi.
“Kita sudah mulai dengan menggandeng dinas lain.
Alhamdulillah responsnya sudah bagus. Tinggal bagaimana memasarkan produk ini
lebih luas lagi,” pungkasnya. (awr)