bisa dipastikan kapan bisa tersedia lagi di sini (Surya Sumber, red),”
tuturnya, kemarin.
Selain itu, ia juga
mengungkapkan ketersediaan gula sejak dua bulan lebih jumlahnya berkurang.
Beberapa brand ternama pun sulit untuk didapat. Akhirnya hingga kini hanya
tersedia gula lokal dengan stok yang dibatasi per harinya.
Ia mengaku sejak dua bulan
ketersediaan gula dari distributor memang sedang tak seperti biasanya. “Kami
tak membatasi jumlah pembelian untuk para customer, tapi kami membatasi
jumlah gula yang didisplay per harinya, karena kini stoknya terbatas. Untuk
harganya sendiri masih dijual mulai Rp15 ribuan,” paparnya kepada Radar.
Baca Juga:Ramai-ramai Nikmati Layanan Laboling D’AyuCegah Korban, Warga Tambal Lubang Jalan
Sama halnya di Yogya
Sumber, ketersediaan masker dan hand sanitezer kosong sejak Selasa (3/4).
Supervisor Supermarket Yogya Sumber Ari Kurniawan mengatakan usai diumumkannya
dua WNI terjangkit virus corona, pada malam hari pembelian masker dan hand sanitezer
meningkat hingga stoknya kosong.
Namun, jauh sebelum itu,
Yogya Group telah mendisplay barang-barang untuk melindungi customer
dari kuman. Mulai dari masker, hand sanitezer, vitamin, dan lainnya dalam satu
rak khusus di bagian kasir. “Ini kami lakukan agar customer lebih mudah
menemukan, dan rata-rata mereka merasa terbantu,” ungkapnya.
Hingga saat ini stok
masker dan hand sanitezer pun masih dalam proses restock yang belum bisa
dipastikan kapan bisa tersedia kembali. Bukan hanya beberapa barang tersebut,
namun saat ini untuk buah-buahan impor juga masih belum bisa dilakukan
pengiriman, sehingga beberapa buah-buahan impor yang biasanya tersedia di Yogya
Sumber, tak ada stoknya.
Beberapa buah-buahan yang
kini kosong antara lain Kelengkeng Bangkok, Apel Washington, dan anggur merah
(China). “Untuk buah-buahan impor rata-rata kosong. Sedangkan sayuran kami
lebih banyak lokal,” jelasnya.
Hingga kini, diungkapkan
Ari, tidak terjadi panic buying yang dilakukan customer. Jumlah
permintaan pun tidak ada peningkatan secara signifikan selain masker dan
handsanitezer. “Semuanya masih berjalan normal,” tandasnya.
Di samping itu, Kepala
Pasar Sumber Didi Sunedi menuturkan terjadi lonjakan harga gula pasir di
kisaran Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram. Namun untuk stok komoditi gula