Selain Jalan Perjuangan, Lalin Perumnas Juga Perlu Perhatian

kepadatan-lalulintas-di-perum-(3)
PADAT: Pertemuan arus kendaraan di simpang Jalan Terusan Ciremai Raya Perumnas Kota Cirebon, Rabu (5/3). FOTO: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Kawasan rawan kepadatan lalu lintas di Kota Cirebon terus bertambah seiring meningkatnya mobilitas masyarakat. Namun, di beberapa lokasi belum mendapatkan porsi perhatian. Misalnya di Jalan Ciremai Raya hingga simpang Kalijaga.

Kepadatan lalu lintas di kawasan Perumnas itu merupakan prioritas kedua setelah penanganan kemacetan di Jalan Perjuangan. Dari pantauan Radar Cirebon pada jam sibuk pukul 06.30-08.00 WIB, terdapat beberapa titik kemacetan.

Khususnya di simpang Jalan Terusan Ciremai Raya yang menjadi akses untuk warga dari kawasan Lobunta dan sekitarnya. Titik kedua adalah dekat Pasar Perumnas.

Baca Juga:Bupati Kuningan: Stok Pangan Aman, Jangan PanikBrimob ke Darul Atsar

Lampu merah yang ada di Jalan Ciremai Raya, juga membuat kendaraan mengular lebih panjang dibanding siang hari. Tersendatnya kendaraan juga terlihat di SMPN 7. Di mana banyak orang tua yang mengantar pelajar ke sekolah dan memarkirkan kendaraannya di bahu jalan.

Warga setempat, Rena Rahayu menginginkan rambu lalu lintas
yang memadai termasuk alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL). Mengingat
kawasan perumnas menjadi salah satu area permukiman terpadat di Kota Cirebon.
Juga karena mobilitas masyarakatnya cukup tinggi. Terutama di jam sibuk pagi
dan sore hari.

Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Gunawan ATD DEA mengatakan, sebenarnya, selain simpang Untag, pihaknya juga memberikan perhatian terhadap simpang Perumnas- Kalijaga Permai. Namun karena anggaranya terbatas, penambahan traffic light baru diadakan untuk satu persimpangan saja.

“Tahun ini mungkin baru di simpang untag dulu. Karena di situ volumenya sudah cukup tinggi,” kata Gunawan, kepada Radar Cirebon, belum lama ini.

Nantinya akan dipasang tiga traffic light tiang lurus dan tiga traffic light tiang overhead
di masing-masing sisinya. Gunawan melanjutkan, traffic light itu akan diatur sesuai dengan kebutuhan. Rencananya,
memang tidak 24 jam.

“Kalau malam sekitar jam malam itu, hanya akan kedip kuning
karena kendaraan yang melintas sudah jarang. Kira-kira sama dengan lampu merah
yang di Pelandakan,” jelasnya.

Sementara itu, dalam melakukan kajian terhadap kepadatan,
pihaknya menggunakan hirarki persimpangan. Adapun hirarki persimpangan yang
pertama yaitu jika volume lalu lintas masih sepi, persimpangan cukup

0 Komentar