CIREBON – Warga RW 17 Kriyan Barat, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, masih trauma dengan peristiwa banjir awal Februari lalu. Rumah mereka terendam karena Sungai Kriyan meluap.
Untuk menghindari hal serupa terjadi di kemudian hari, warga beraharap adanya normalisasi dan perbaikan tanggul yang rembes. Ketua RW 17 Kriyan Barat, Bambang Jumantara mengatakan, kawasan permukiman di aliran Sungai Kriyan kerap kali dilanda banjir manakala debit air sedang tinggi.
Kiriman air dari hulu dan tingginya curah hujan di kawasan sekitar membuat debit air meluap hingga ke atas tanggul. Kondisi ini juga diperparah dengan sejumlah titik tanggul yang rembes.
Baca Juga:Pemuda SholehPekan Ini Balai Arkeologi Turun ke Situs Matangaji
Menurutnya, kejadian pada Februari lalu bisa dikategorikan banjir paling parah yang melanda kawasan tersebut. Warga juga sudah jengah lantaran setiap tahun banjir selalu terulang. Sehingga perlu solusi permanen dari pihak terkait untuk mengatasi persoalan ini.
“Kalau bisa sih
dikeruk. Pendangkalan di sini sudah parah. Itu bisa dilihat, nggak ada hujan dari hulu air lumayan
tinggi. Bayangin kalau di hulu hujan,” ujar Bambang, kepada Radar Cirebon, Selasa (3/3).
Menurutnya, pengerukan sedimentasi juga harus dilakukan hingga ke tepian muara. Bila hanya di bagian tengahnya saja yang dikeruk, maka akan dirasa percuma.
Sebab air akan tersendat ketika melewati muara dan tidak langsung terbuang ke laut lepas. Pada akhirnya, tetap saja meluap ke daerah aliran sungai yang dekat dengan muara.
Wakil Walikota Cirebon, Eti Herawati menegaskan, persoalan banjir yang terjadi di Kota Cirebon saat ini telah menjadi konsentrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk diatasi bersama. Pemkot juga menggandeng instansi terkait lainnya yang berwenang untuk menghindari peristiwa serupa terjadi di kemudian hari.
“Kita sudah komunikasi dengan RW setempat yang daerahnya
kemarin terendam banjir. Apa-apa saja yang menjadi kebutuhan,” tuturnya.
Eti sudah mengetahui masalah tanggul yang jebol dan rembes,
pendangkalan dan persoalan lainnya. (azs)