warga Luragunglandeuh,” tegas Iwan.
Namun
hingga dua jam aksi warga Luragunglandeuh tersebut tidak mendapat tanggapan
dari Bupati Acep yang kebetulan tengah memimpin rapat koordinasi antisipasi corona
di Aula Purbawisesa. Kehadiran Asisten Daerah Deni Hamdani yang mewakili bupati
untuk menemui pengunjuk rasa pun mendapat penolakan dan mereka memilih
membubarkan diri.
“Kami
hanya ingin mendengar penjelasan langsung dari Pak Bupati. Ini membuktikan bupati
tidak pro rakyat dan hanya berpihak kepada pihak pengusaha. Kami sangat kecewa,
namun kami tidak akan menyerah untuk tetap menyuarakan penolakan galian pasir
dan siap menggelar aksi lebih besar dalam waktu dekat nanti,” tutup Iwan.
(fik)