memiliki mimpi dan target yang besar. Tentunya melalui pembinaan. Tahun ini
sebanyak 50 pesantren akan mendapatkan model pesantren go digital. Telkom
memiliki tujuh wilayah Regional yang nantinya setiap regional ini akan
memperkenalkan pesantren go digital.
Sementara itu, pengasuh Ponpes
Al-Mizan, KH Maman Imanulhaq mengucapkan terimakasih kepada Telkom Indonesia
atas dipilihnya Ponpes Al-Mizan dalam launching program pesantren go digital.
Ini merupakan terobosan yang sangat
baik dan harus disikapi serius oleh pemerintah Indonesia agar pesantren sesuatu
yang efektif. Di antaranya menyebarkan tentang nilai keislaman yang ramah,
toleran dan damai. Sekaligus memperkuat nilai kebangsaan.
Baca Juga:Cegah Penyebaran Virus Corona, DPR Usul Sekolah DiliburkanCegah Demam Berdarah, Polisi dan Muspika Lakukan Fogging
Pihaknya mengapresiasi kepada
Telkom Indonesia yang menginginkan pesantren memiliki skill dan kemampuan bagi
anak-anak. Bagaimana menciptakan sebuah dakwah secara ekonomi. Selain itu juga
Telkom memberikan pelatihan kepada santri di beberapa pesantren lainnya agar
mampu mengembangkan UMKM pesantren.
“Di kabupaten Majalengka sendiri ada pesantren yang sudah mampu
mengembangkan bibit anggur Brazil dan beberapa pesantren lainnya sudah mampu
mengembangkan UMKM-nya,” sebutnya.
Maman menambahkan, keberadaan
pesantren ini akan lebih efektif dan optimal bila menggunakan fasilitas
jejaring internet terutama mempromosikan ke dunia luar. Fasilitas ini tentu
sangat membantu penguatan daya saing pesantren di dunia global.
“Saya ucapkan terima kasih
kepada Telkom Indonesia. Kita akan manfaatkan seoptimal mungkin agar eksistensi
pesantren dalam memperjuangkan nilai-nilai islam serta memperkuat NKRI,”
janjinya.
Bagi Maman, kedepan pesantren tidak
hanya berkutat di kitab kuning dan Al-Qur’an, namun bagaimana mampu bersaing di
dunia global. Tentunya dengan cara membuat konten konten positif, share dunia
usaha lebih produktif menyebarkan nilai-nilai islam di Indonesia. (ono/adv)