banjir genangan, tepatnya di depan RS Putra Bahagia dan sekitarnya.
“Kita lihat di beberapa ruas yang tadinya langganan banjir,
sekarang tingkat penyerapanya sudah cukup tinggi dan air bisa cepat surut,”
katanya.
Sekda menyebutkan, pemantauanya selama ini ketika
diremajakan pemeliharaanya dan sistem pembuanganya ditambah dengan pompa air
yang disiagakan untuk membuang genangan air langsung ke sungai terdekat.
“Memang banyak saluran air dibangun dari zaman Belanda, ini
harus direnovasi. Tapi, harapanya sih jangan ada banjir lagi. Pemeliharaan
diintesifkan. Banjir karena faktor alamnya memang berubah, cuaca ekstrem,”
ungkapnya.
Baca Juga:Menko PMK Setuju Perangkat Desa untuk Berkuliah Capai SarjanaPemerintah Siapkan Pulau Galang untuk Korban Virus Corona
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon juga akan menggalakkan
upaya non teknis dalam mencegah terjadinya banjir atau genangan air.
Diantaranya mencoba mengubah perilaku
orang tidak boleh buang sampah sembarangan. “Saya perhatikan pengguna
lalu lintas dan pejalan kaki masih suka buang sampah dari mobil sembarangan,”
ungkapnya.
Untuk merubah perilaku ini pada jalan-jalan tertentu yang
saat ini sudah terdapat Satgas Linmas dari Satpol PP, diharapkan mereka juga
pro aktif dalam memberikan warning
awal kepada pengguna jalan maupun pejalan kaki agar tidak membuang sampah
sembarangan. (azs)