CIREBON – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan membentuk satuan tugas (Satgas) yang bertugas menelusuri mata rantai setiap kasus-kasus virus Corona di Tanah Air.
Menteri Koordinator (Menko) PMK Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah sudah proaktif dalam melakukan deteksi dini virus corona.
Dia menekankan setiap hari terdapat pembaruan informasi terkait hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) dari seluruh Indonesia.
Baca Juga:Kaji Situs Matangaji, Tentukan Status Cagar Budaya atau BukanPengoperasian BRT Kota Cirebon Terancam Disalip Trans Jabar
“Sekarang akan kita bentuk semacam satuan tugas yang terutama akan melakukan tracking, setiap ada kasus akan kita telusuri sampai sejauh mungkin. Sehingga bisa diketahui mata rantai dari penyebaran corona,” ucap usai menghadiri seminar nasional pra-muktamar Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah Cirebon, Jl Watubelah, Kabupaten Cirebon, Sabtu (7/3).
Muhadjir menyatakan, satgas tersebut belum terbentuk karena masih menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo.
“Konsep sudah saya ajukan ke presiden, tinggal masih menunggu arahan lebih lanjut dari beliau (presiden, red). Tapi ini bukan crisis center ya. Selama ini kami sudah bekerja, karena sudah ada payung hukumnya yaitu Kepres 4 tahun 2018 tentang penanggulangan bencana dalam keadaan tertentu,” ujarnya.
Masih kata mantan mendikbud ini, Pemerintah menyiapkan satu pulau untuk untuk Korban Corona.
“Pulau Natuna dan Sebaru telah dijadikan pulau karantina virus corona, sekarang pemerintah sudah menyiapkan Pulau Galang untuk proses evakuasi, observasi dan karantina,” tuturnya.
Di Pulau Galang sejumlah fasilitas telah dibangun, pemerintah sedang melakukan revitalisasi bangunan untuk mengantisipasi kalau memang terjadi hal yang tidak diinginkan. (rdh)