CIREBON – Hujan
dengan intensitas tinggi berpotensi untuk terjadi sampai 10 Maret mendatang. Sebab,
awal Maret diperkirakan masih masuk kategori puncak musim penghujan.
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota
Cirebon, Ir Agung Sedijono mengungkapkan, laporan dari Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi dan stabil
debit diperkirakan masih akan terjadi hingga tanggal 10 Maret.
“Kondisi cuaca masih fluktuatif. Tapi untungnya di kawasan hulu
curah hujan terpantau normal. Sehingga tidak terjadi banjir di lokasi-lokasi
yang biasanya terkena banjir,” ujar Agung, kepada Radar Cirebon, Jumat (6/3).
Baca Juga:Drainase Kota Cirebon Perlu PeremajaanMenko PMK Setuju Perangkat Desa untuk Berkuliah Capai Sarjana
Agung menjelaskan, KPBD juga aktif melakukan pantauan cuaca
di hulu. Begitu juga pemantauan di wilayah Kota Cirebon. Sehingga petugas dapat
melakukan antisipasi dan penanganan kebencanaan dengan lebih cepat.
Kendati demikian, banjir di beberapa lokasi di pusat kota,
tidak dipungkiri masih mungkin terjadi. Mengingat curah hujan yang tinggil.
Dari analisa KPBD, banjir di sejumlah ruas jalan, Rabu (4/3) murni disebabkan
daya tampung drainase kurang bagus. Sehingga menyebabkan banjir. Padahal, di
waktu bersamaan sungai-sungai yang mengarah ke Kota Cirebon debitnya terpantau
normal.
Untuk wilayah hulu ada dua aliran sungai besar yang mengalir
ke wilayah Kota Cirebon, untuk wilayah timur yakni hulu sungai dari wilayah timur,
mulai dari Cilimus, Beber, Argasunya, Cikalong hingga bermuara di Kriyan.
Kemudian Kalijaga Kramat, Perumnas, Larangan, Drajat serta Kriyan.
Sedangkan di jalur barat, hulu sungai dimulai dari kaki Gunung
Ciremai, Pancalang, Talun Sungai Kedung Pane di Suradinaya hingga bermuara di
Kesenden, dengan titik rawan terparah di wilayah Suradinaya Utara. “Saat
turun hujan, semua sungai kita pantau, kemarin semua normal,” jelas
Agung. (abd)