CIREBON
– Pengembangan kawasan lahan hutan mangrove di Kabupaten Cirebon, berjalan
lambat. Bahkan, dalam lima tahun terakhir, luasan lahan mangrove bukannya
bertambah, malah cenderung berkurang.
Hal
tersebut disampaikan Ketua Kelompok Pelestari Mangrove Darma Samudera, Nursin
Subroto saat ditemui Radar Cirebon, kemarin
(8/3). Menurutnya, kondisi tersebut diakibatkan beberapa hal. Di antaranya
kondisi tanaman mangrove yang lambat tumbuh dan perairan yang kurang
bersahabat.
“Mangrove
untuk tumbuh itu butuh waktu bertahun-tahun. Butuh kondisi yang ideal untuk
bisa hidup. Bahkan angka keberhasilannya pun kecil, tidak sampai 50
persen,” ujarnya.
Baca Juga:Alhamdulillah, MA Batalkan Kenaikan Iuran BPJS KesehatanSKD CPNS Masih Menunggu Pengumuman
Belum
lagi, menurut Nursin, saat ini tidak sedikit warga yang tinggal di pesisir yang
membuka lahan dengan menebang mangrove. “Selain faktor alam, yang
menghambat upaya pelestarian juga datang dari sisi manusianya. Untuk menjaga
yng sudah ada saja kita begitu kewalahan. Apalagi berupaya menambah area luasan
lahan,” imbuhnya.
Ditambahkannya,
luas lahan mangrove pun saat ini di wilayahnya sekitar 5 hektar. Jumlah
tersebut nyaris tak berubah dari kondisi tiga tahun terakhir. Namun demikian,
kondisi itu tidak menyurutkan niatnya dan beberapa penggiat lingkungan lainnya
untuk melestarikan mangrove.
“Kita
sekarang ini terus melakukan pembenihan. Bibit mangrove kita siapkan, kita
gandeng banyak elemen untuk ikut berpartisipasi,” jelasnya. (dri)