Saudi Kian Panik, KBRI Minta WNI di Makkah-Madinah Lebih Hati-hati

Virus-Outbreak-Mideast-Saudi-Arabia
Para pekerja membersihkan Masjidil Haram Makkah beberapa hari sebelum diberlakukan penghentian secara resmi seluruh aktivitas umrah. Foto: AP/Amr Nabil
0 Komentar

Apa yang dilakukan
Pemerintah Arab Saudi dengan memberikan warning kepada WNI merupakan hal
wajar. Imbauan itu menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH
Said Aqil Siradj sebuah kebaikan dan harus dihormati. Ini bukan sebatas langkah
ketakutan atas wabah yang menyerang beberapa negara di Timur Tengah.

Bahkan, Said Aqil Siradj
juga mendukung langkah Saudi menghentikan sementara umrah maupun pelaksanaan
ibadah haji tahun ini. “Lho tidak apa-apa. Itu namanya ada uzur syar’i.
(Adanya corona) Itu kehendak Allah, bukan kita. Tidak apa-apa (tahun ini jika
tidak ada pelaksanaan haji karena corona). Sudah ada niat baik, itu sudah dapat
pahala,” jelasnya.

Ia mengatakan, penghentian sementara kedatangan jamaah umrah dari berbagai negara, termasuk Indonesia, adalah upaya pemerintah Arab Saudi menyelamatkan umat dari virus corona.

Baca Juga:25 Siswa MI Al Washliyah Ikuti Ujian Tasmi QuranCegah Virus Corona, DMI Imbau Pengurus Masjid Lakukan Penyemprotan Disinfektan

“Pemerintah Arab Saudi ingin menyelamatkan umat Islam yang akan pergi ke sana, karena di sana belum betul-betul steril dari corona,” terangnya.

Dalam sejarah Islam, kata
dia, pernah terjadi peristiwa serupa yang mengganggu pelaksanaan ibadah umrah. “Begini
ya, di Zaman Sayyidina Umar pernah ada (wabah) seperti ini, korbannya sahabat
besar, Amir Ubaid bin Jarrah (Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al-Jarrah),
bukan (mengganggu haji), tapi umrah,” ucapnya.

Tentu saja, Said Aqil berharap situasi dunia yang terguncang karena corona segera pulih dalam kondisi normal, termasuk tak sampai mengganggu pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

“Harapannya selesai. Mudah-mudahan cepat selesai, steril (Arab Saudi), dan dibuka lagi umrah. Hingga pelaksanaan ibadah haji juga berjalan seperti biasa,” tuturnya. (fin/ful)

0 Komentar