CIREBON –
Penanganan banjir dan genangan di sejumlah wilayah tidak bisa dilakukan tahun
ini. Perencanaan penataan ulang sistem drainase Kota Cirebon masih dilakukan
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR).
Misalnya di Jl Cipto Mangunkusumo. Ada kajian spesifik,
lantaran ada dugaan kesalahan konstruksi pada saat proses pelebaran jalan
protokol tersebut.
Kepala DPUPR Kota Cirebon, Syaroni ATD MT menjelaskan,
kajian dan perencanaan segera dilakukan. Agar perbaikan saluran drainase
perkotaan dan aliran sungai di Kota Cirebon, dapat terakomodir dalam rencana
kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun anggaran 2021 mendatang.
Baca Juga:Selain Virus Corona, Pemkab Cirebon Fokus Tangani Kasus DBD dan DSSRS Putera Bahagia Antisipasi Covid-19
“Untuk masalah drainase perkotaan memang harus ditata ulang.
Termasuk kali dan sungainya. Bukan hanya drainase di Jl Cipto saja,” ujar
Syaroni, kepada Radar Cirebon, Senin
(9/3).
Diungkapkan dia, pengusulan lewat RKPD lantaran anggaran
yang dibutuhkan cukup besar. Diharapkan penataan ulang sistem drainase bisa
terakomodir di RAPBD 2021. Termasuk diajukan ke pemerintah pusat dan provinsi.
“Kalau di APBD, penataan drainase di Jl Cipto namkanya belum bisa dilakukan di
tahun 2020 ini,” katanya.
Kalaupun ada perbaikan drainse, namun berlokasi di Jl RA
Kartini dan Jl Siliwangi. Proyek ini mencakup penganggaran Rp14 miliar berikut
trotoar di dua ruas jalan tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Drainase Perkotaan
DPUPR, Hendrayatno berencana akan meneruskan inspeksi terhadap saluran-saluran
drainase di sepanjang Jl Cipto Mangunkusumo yang terjadi titik genangan air
ketika hujan deras.
Upaya ini dilakukan mengingat anggaran pemeliharaanya sangat
minim. Paling tidak untuk jangka pendek yang bisa dilakukan inspeksi dan
penanganan terbatas.
Pantauan di lokasi yang telah dilakukan penanganan pasca
banjir di Jl Cipto Mangunkusumo, sejumlah lubang inlet penyerap aliran air kini
dibiarkan terbuka. Hal tersebut dilakukan utuk lebih mempercepat penyerapan air
hujan ketika terjadi curah hujan yang tingg. Juga untuk memudahkan pembersihan
bak kontrol.
Untuk pengamannya, di lokasi dipasang traffic cone. Agar pengendara tidak terjerembab. Apalagi lokasi
inlet yang terbuka berada persis di pinggir jalan sebelah trotoar. (azs)