Majalengka lainnya. Adapun tahun 2019 lalu, jumlah DBD di kota angin mencapai
475 kasus dan dua orang di antaranya meninggal dunia.
Sedangkan dari Kabupaten
Kuningan, jumlah kasus DBD sejak Januari hingga akhir bulan Februari 2020
mencapai 321 kasus dengan dua pasien di antaranya meninggal dunia. Meski
mengalami peningkatan dibanding periode yang sama di tahun 2019, namun belum
masuk kategori kejadian luar biasa (KLB).
Kasi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan H Iud
Sudarman mengatakan peningkatan kasus DBD tersebut tidak terlalu signifikan
dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 225 kasus. Sekalipun tahun
ini ada dua pasien yang meninggal dunia, namun Iud memastikan hanya satu pasien
saja yang disebabkan karena positif DBD.
Baca Juga:Malam Ini Momen Temu Sastrawan Tasik-Cirebon, Bahas Novela “Hari Terakhir di Rumah Bordil”Bupati Bantah Sengaja Ulur Mutasi
“Satu pasien lagi
meninggal dunia disertai penyakit radang selaput otak. Dengan jumlah kasus DBD
hingga Februari mencapai 321 kasus, kami nyatakan Kuningan belum masuk kategori
KLB karena peningkatannya tidak terlalu signifikan dibanding periode yang sama
dengan tahun lalu,” ungkap Iud kepada Radar
Kuningan, kemarin.
Namun demikian, Iud
mengakui jumlah kasus DBD di Kabupaten Kuningan tersebut terbilang tinggi
dengan sebaran kasus hampir terjadi di seluruh kecamatan. Daerah yang terbilang
paling tinggi kasus DBD, lanjutnya, di antaranya Kecamatan Kuningan, Kecamatan Cigugur,
dan Cilimus.
Ia melanjutkan, dinas kesehatan
pun telah berupaya maksimal dalam mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan
oleh nyamuk aedes aegypti tersebut. Mulai dari sosialisasi petugas kesehatan ke
masyarakat dan menginstruksikan aparat desa hingga melakukan pengasapan alias
fogging terhadap daerah yang positif terdapat kasus DBD.
Namun demikian, kata Iud,
kegiatan fogging bukan solusi utama pemberatasan DBD karena hanya membunuh
nyamuk dewasa. “Yang terpenting adalah kesadaran masyarakat melaksankan pola
hidup bersih dan jangan sampai ada sarang nyamuk. Lakukan gerakan bersih-bersih
lingkungan, berantas sarang nyamuk,” pungkas Iud. (awr/dri/oet/ono/fik)