dagang antara perusahaan lokal dengan sentra produksi atau pasar di luar
negeri. Sejumlah pakar mewanti-wanti, AS bisa menjadi pusat episentrum wabah
corona baru, layaknya di Italia atau Iran.
Sejauh ini AS
mencatat 21 korban jiwa akibat Covid-19. Sementara kasus infeksi melampaui
angka 500 yang muncul di 30 dari 50 negara bagian. Bekas calon presiden dan
Senator Partai Republik, Ted Cruz, menempatkan diri dalam karantina selama 14
hari lantaran sempat berjabat tangan dengan seseorang yang kemudian positif
mengidap Covid-19.
Lonjakan jumlah
pengidap Covid-19 di AS terjadi menyusul kasus infeksi di sebuah kapal pesiar
yang berada di pesisir California. Kapal Grand Princess yang menampung 3.500
penumpang dan awak kapal mencatat 21 kasus penularan.
Baca Juga:Modal Asing Kabur Rp40,16 TriliunSukseskan Pilkada 2020, KPU Indramayu Gelar Seleksi Wawancara Calon Anggota PPS
Namun ketika Presiden
AS Donald Trump meminta agar semua penumpang ditahan di dalam kapal, Menteri
Sekretaris Kabinet Ben Carson mengaku pihaknya sudah memiliki rencana untuk
melabuhkan kapal secara aman. Namun dia menolak membahas rencana tersebut
secara detail.
“Kekhawatiran
pasar tidak terbantu oleh bagaimana pemerintah AS bertindak lambat dalam
menangani krisis,” tulis peneliti pasar di Bank Australia and New Zealand
Banking Group (ANZ).
“Lambatnya
langkah pencegahan, minimnya transparansi seputar kebijakan dan buruknya
komunikasi perihal kesehatan publik. Hal itu dianggap sebagai titik lemah
terbesar,” imbuhnya.
Sementara laporan
dari Konferensi PBB mengenai Perdagangan, Investasi dan Perkembangan
mewanti-wanti sebaran virus Covid-19 juga bisa berimbas pada investasi asing
langsung (FDI) berupa penurunan sebanyak 15 persen. (der/fin)