CIREBON – Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) adalah standar nasional pembayaran digital berbasis QR Code yang dikembangkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). QRIS dapat dipakai semua lapisan masyarakat.
QRIS dibuat dengan tujuan memperlancar sistem pembayaran nontunai yang aman, mendorong efisiensi perekonomian, mempercepat inklusi keuangan digital dan memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Bahkan, Bank Indonesia mengajak para Muzaki atau orang yang membayar zakat, untuk menggunakan QRIS dalam berzakat. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Bakti Artanta saat ditemui radarcirebon.com di Gedung At-Taqwa Centre, Kota Cirebon, Jumat (13/3).
Baca Juga:Plt Bupati Serahkan Sertifikat GratisUpdate: 69 Orang di Indonesia Positif Corona, 4 Pasien Meninggal
Bakti mengatakan, BI masih terus melakukan sosialisasi kepada para muzaki di Cirebon dan sekitarnya.
“Memang saat ini muzaki masih menggunakan cara manual dalam menyalurkan zakatnya. Apabila ada muzaki yang ingin membayar zakat melalui DKM ataupun lembaga penyalur zakat, kami anjurkan menggunakan QRIS. Untuk wilayah Ciayumajakuning, baru Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon yang sudah menggunakan QRIS untuk mengumpulkan dana Ziswaf,” jelasnya.
Pontensi Ziswaf (Zakat Infaq Sedekah dan Wakaf) di nasional, Bakti mengungkapkan, mencapai Rp 117 triliun. Namun yang baru terealisasinya hanya 2 hingga 4 persen.
“Dengan sistem QRIS ini diharapkan realisasi Ziswaf bisa terus meningkat dan persentasinya bisa di atas 10 persen. Karena, semua dana transaksi akan langsung masuk ke rekening dan risikonya kecil,” ungkapnya.
Masih kata Bekti, pekan QRIS Nasional bertujuan untuk meningkatkan penggunaan QRIS dengan sasaran masyarakat dan merchant komunitas untuk dapat memastikan penggunaan QRIS dapat meluas.
“Pekan QRIS ini merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam mengenalkan QRIS kepada masyarakat. Dengan QRIS ini, maka cukup 1 aplikasi saja bisa untuk transaksi beberapa aplikasi, dan universal baik domestik maupun luar negeri,” ucapnya.
Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon menggelar Seminar Optimalisasi dan Digitalisasi Dana Ziswaf dalam rangka mendorong pengembangan UMKM yang berlangsung di Gedung Islamic Center, At-Taqwa Kota Cirebon, Jumat (13/3).
Baca Juga:Kasus Narkotika Paling Dominan, Kejaksaan Musnahkan Barang Bukti KejahatanDodol Garut Anti Stunting
Pada seminar tersebut, KPw BI Cirebon mengundang para DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) se-Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) untuk mengimplementasikan pengumpulan Ziswaf menggunakan QRIS. (rdh)