INDRAMAYU – Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dari jenjang Taman Kanak-kanak/Pendidikan Anak Usia Dini (TK/PAUD) hingga sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK). Kebijakan menghentikan proses KBM dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terkait merebaknya resiko penularan infeksi corona virus disease 19 (Covid-19).
Kepala Disdik Kabupaten Indramayu, Ali Hasan menjelaskan, kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Serta surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Nomor 3 tahun 2020, tentang Pencegahan Covid-19.
Selain itu, kebijakan juga diambil setelah mendapat surat edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 400/27/HUKHAM tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Covid-19. Dan, surat edaran Dinas Pendidikan Jawa Barat Nomor 443/3302, perihal pelaksanaan ujian nasional dan KBM pada satuan pendidikan di Jawa Barat.
Baca Juga:BRT Tetap Lanjut Sempat Disebut Investor, Lalu Operator atau Penyedia Aplikasi?Kavin Arshidiqqi Peduli Kesehatan Mental Remaja, Co Founder I Am Okay, Ariel Tatum Brand Ambassador
“Kami hanya menjalankan instruksi dari atas. Dan permohonan Pengurus Besar PGRI kepada pemerintah terkait pencegahan dan penyebaran Covid-19, juga temasuk alasan kebijakan ini diambil,” jelasnya kepada radarindramayu.id, Senin (16/3).
Untuk sementara waktu, imbuhnya, KBM di sekolah-sekolah dihentikan untuk meningkatkan kewaspadaan terkait merebaknya risiko penularan virus corona. Penghentian proses KBM dilakukan selama du pekan ke depan, dari 16-29 Maret 2020.
“Agar guru memberikan pemahaman kepada orang tua maupun siswa peserta didik, untuk selalu menjaga kesehatan. Sehingga resiko penularan virus corona akan bisa ditekan seminimlisir mungkin,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Humas SMA 1 Sindang Indramayu, membenarkan bahwa telah menghentikan sementara proses KBM di sekolah. Sekolah hanya memberikan tugas-tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan di rumah.
“Untuk sementara waktu, guru akan belajar dengan murid lewat sistem pembelajaran e-learning. Yakni melalui media elektronik dan digital online,” terangnya.
Hal senada diungkapkan guru di SMPN 1 Sindang Kabupaten Indramayu, Jumhuri. Menurutnya, selama dua pekan mendatang, siswa akan belajar di rumah hingga menunggu situasi kembali normal.
“Artinya, tidak ada KBM dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, sesuai instruksi surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu. Meskipun demikian, kami para guru dan staf tetap masuk dan bekerja seperti biasa, untuk turut memantau perkembangan situasi,” pungkasnya. (jml/mgg)