CIREBON– Komisi II DPRD
Kabupaten Cirebon kecewa dengan pembangunan Embung Sumurkondang yang tidak bisa
mengendalikan banjir di Kecamatan Karangwareng. Hal tersebut terungkap saat Komisi
II DPRD Kabupaten Cirebon mengunjungi Embung Sumurkondang, Selasa (17/3).
“Ternyata embung ini yang tadi diharapkan
bisa mengendalikan banjir di Kecamatan Karangwareng, tidak sesuai harapan,” ujar
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Mad Saleh kepada Radar Cirebon, kemarin (17/3).
Mad Saleh pun mengkritisi pembangunan
embung. Menurutnya, kondisi embung membutuhkan perbaikan agar fungsinya sebagai
pengendali banjir bisa direalisasi. Pihaknya meminta agar Pemdes Sumurkondang
bisa segera mengirimkan surat kepada Pemkab Cirebon untuk menindaklajuti
keluhan warga.
Baca Juga:Warga Kesunean Utara Krisis Air BersihKurangi ASN yang Kerja di Kantor
“Saya minta kuwu layangkan surat ke
Kabupaten Cirebon. Maka kami akan bantu semaksimal mungkin,” ujarnya.
Mad Soleh meminta agar SKPD terkait di
Kabupaten Cirebon bisa membantu terkait permasalahan Embung Sumurkondang. Ini
memang wilayah BBWS CC, tetapi SKPD di Kabupaten Cirebon juga harus turut serta
ikut berkomunikasi dengan BBWS.
Sementara itu, Kuwu Sumurkondang, Heriyanto
mengatakan, pihaknya bersama DPRD akan mencari solusi terkait Embung
Sumurkondang. Heri mengatakan, DPRD sepakat mengatakan jika Embung Sumurkondang
kurang terasa manfaatnya bagi warga Kecamatan Karangwareng. “Dewan akui itu
kurang bermanfaat. Dari segi pembangunan kurang matang,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi Ekbang Kecamatan
Karangwareng, Setia Budi mengatakan, lokasi Embung Sumurkondang kurang efektif.
“Kabupaten Cirebon ini nggak punya
sumber air yang tetap. Sehingga, ketika ada pembangunan embung kurang tepat,” ujarnya.
Setia Budi memprediksi ketersediaan Embung
Sumurkondsng saat musim kemarau hanya mampu beberapa bulan saja. Apalagi lokasi
embung Sumurkondang ini memiliki daya serap tanah yang tinggi, sehingga dirinya
prediksi dua atau tiga bulan pasca musim hujan berganti ke musim kemarau, air
langsung surut dan embung akan kering.
Selain itu, dari sisi bangunan embung itu sangat
tidak efektif. “Saya lihat baik itu limpasan ataupun spill way-nya itu sangat
kurang tinggi, sehingga dari segi bangunan pun kurang. (den)