CIREBON- Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon telah memperkirakan
kemungkinan terburuk dalam penanganan virus corona atau Covid-19. Sadar akan
keterbatasan Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) sebagai layanan medis
rujukan, Lapangan Madya Bima Kota Cirebon dipersiapkan sebagai ruang isolasi
ketika kondisi darurat.
“Lapangan Madya Bima
disiapkan untuk kondisi darurat isolasi. Kalau nanti terjadi sesuatu yang
meledak-ledak, pemkot sudah prepare. Jadi pakai tenda darurat,” ujar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes kepada Radar
Cirebon di kantor dinasnya, Selasa (17/3).
Edi kembali menegaskan
Lapangan Bima Madya bisa dipakai jika kemungkinan terburuk terjadi. Ia berharap
yang terbaik. Terkaitkemungkinan bertambahnya Pasien Dalam Pengawasan
(PDP) di RSDGJ secara drastis, Edi meminta rumah sakit yang ada di wilayah 3
Cirebon untuk mempersiapkan ruang isolasi sendiri. “Artinya kalau terjadi outbreak
(peningkatan insidensi kasus secara drastis dan mendadak, red) harus
siap semua,” terangnya.
Baca Juga:15 Kasus Baru Corona di Arab Saudi, Satu Warga IndonesiaKepergok, Maling Motor ini Nyaris Tewas Dimassa
Seperti diketahui, RSD
Gunung Jati hanya memiliki 6 bed di ruang isolasi. Sementara permintaan
rujukan dari rumah sakit-rumah sakit sewilayah 3 Cirebon terkait penanganan
wabah corona membeludak dan mengharuskan pasien masuk waiting list atau
daftar tunggu.
Edi menegaskan, ruang
isolasi RSDGJ tak memungkinkan untuk menambah bed. Alasannya,
mempertimbangkan faktor teknis dan fungsional. Seperti tekanan negatif,
oksigen, dan sejumlah alasan lain. Untuk itu, sambung dia, ODP (orang dalam
pemantauan) cukup melakukan pemeriksaan di puskesmas terdekat dan mengisolasi
diri di rumah masing-masing selama masa inkubasi virus, yakni 14 hari.
Pasien waiting list
di RSDGJ, kata Edi, berasal dari wilayah 3 Cirebon. Mereka sudah ditangani di
rumah sakit terdekat di daerah masing-masing. “RS Gunung Jati penuh. Untuk
sementara rumah sakit di seluruh wilayah mengaktivasi diri, meng-upgrade
kemampuannya untuk bisa menangani. Jangan dirujuk semua, overload,”
jelasnya.
Kabid Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Cirebon Tri Mulyaningsih mengatakan ada 8
orang di Kota Cirebon yang bestatus ODP. Dua di antaranya sudah melewati masa
inkubasi. Mereka sebelumnya memiliki riwayat perjalanan masing-masing. Ada yang
dari luar negeri atau pulang ibadah umrah.