INDRAMAYU – Pemkab Indramayu melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah menyiapkan delapan rumah sakit pendukung selain RSUD Indramayu sebagai upaya penanganan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Hal itu terungkap dalam Rakor Evaluasi Covid-19 Kabupaten Indramayu yang berlangsung di Ruang Kerja Sekda Indramayu, Senin (30/3).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, dr Deden Bonni Koswara mengatakan, saat ini RSUD Indramayu sebagai rujukan Covid-19 hanya memiliki 8 tempat tidur di ruang isolasi dan saat ini tengah dilakukan penambahan tempat tidur. Bahkan, tegas dokter Deden, gedung Cengkir 1 dan 2 bisa difungsikan sebagai ruang isolasi.
Dengan keterbatasan itu, pihaknya meminta kepada RS lain yang ada di Indramayu untuk menjadi RS pendukung (second line) dalam penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Dijelaskannya, rumah sakit (RS) yang masuk dalam secondline yakni RS Bhayangkara Losarang 2 tempat tidur, RSUD Pantura MA Sentot Patrol 3 tempat tidur, RS MM Indramayu 1 tempat tidur, RS Pertamina 1 tempat tidur, RSUD MIS Krangkeng 8 tempat tidur, RS Al Irsyad Haurgeulis 1 tempat tidur, RS Sentra Medika Lohbener 4 tempat tidur, dan RS Mitra Plumbon Widasari 9 tempat tidur.
“Dari 8 rumah sakit itu semuanya ada 29 tempat tidur. Jika ditambahkan dengan RSUD 8 tempat tidur maka saat ini kita punya 37 tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Indramayu,” ungkap Deden.
Rakor yang dipimpin langsung oleh Plt. Bupati Indramayu Taufik Hidayat ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Ketua DPRD Indramayu, para kepala SKPD, forum camat, serta undangan lainnya. (oet)