Dengan merebaknya wabah virus corona, masyarakat menjadi semakin sadar dengan aspek kesehatan. Di tengah sulitnya mencari suplemen makanan, resep keluarga keraton menjaga daya tahan tubuh patut dicoba.
GAYA hidup sehat sesungguhnya sudah ada sejak dulu. Keluarga keraton Cirebon misalnya. Telah lama mempraktikannya. Salah satunya lewat makanan dan rutin mengonsumsi jamu yang terbuat dari tanaman.
Mengonsumsi minuman herbal ini secara rutin, dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal virus dan bakteri. Juga sumber penyakit lainnya baik dari luar maupun di dalam tubuh manusia.
Budayawan Cirebon, drh Bambang Irianto bercerita, di sekitar Gunung Sembung yang kini menjadi kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, dulu terdapat banyak jenis tanaman obat. Dan tidak banyak yang tahu kalau Sunan Gunung Jati juga dikenal ahli dalam hal pengobatan.
Sunan Gunung Jati, disela kegiatanya mengajar dan berdakwah juga memberikan ramuan kepada masyarakat yang datang dengan berbagai keluhan. “Kalau ada masyarakat yang sakit, oleh Sunan Gunung Jati langsung diberikan obatnya. Di situ (Gunung Sembung) semua jenis tanaman obat ada,” kata Bambang, kepada Radar Cirebon.
Kebiasaan menggunakan tanaman herbal sebagai obat oleh Sunan Gunung Jati kemudian diikuti oleh keturunanya, yakni para keluarga keraton. Ada banyak tanaman yang digunakan sebagai ramuan.
Seperti jenis tanaman rimpang yang oleh masyarakat Jawa disebut dengan empon-empon. Ada juga berbagai jenis rempah-rempah, daun daunan, hingga kulit batang pohon.
Hampir semua tanaman, kata Bambang, memiliki khasiat masing masing. Setiap tanaman juga berkhasiat tergantung penggunaanya. Ada yang diminum sebagai jamu, ada yang dioleskan atau dibalurkan ke tubuh, ada pula yang digunakan untuk gaya hidup.
“Seperti untuk memberikan kepada tamu, itu ada sendiri. Saat zaman perang juga banyak prajurit yang luka, diobatinya dengan empon-empon yang ditumbuk dan dibalurkan,” ungkapnya.
Mengonsumsi jamu sebagai gaya hidup sehat seringkali diabaikan. Saat ini, masyarakat banyak yang memilih untuk mengonsumsi obat karena lebih instan. Padahal, tidak perlu susah mencari bahan ramuan bila mengetahui resep dan proses pembuatanya. Meski diakui Bambang, dalam ramuan untuk jamu tertentu cukup rumit dan rasanya yang pahit.