Selain itu, ia membenarkan kasus positif aktif Covid-19 bertambah. Saat ini, jumlah warga Kabupaten Kuningan yang dikonfirmasi positif 2orang. “Penambahan jumlah PDP ini ada yang dari perantau, adapula dari warga yang memang berada di Kabupaten Kuningan. Sebab jika positif bertambah satu, maka otomatis ODP juga bertambah,” ungkapnya.
Sedangkan satu orang yang sebelumnya dirawat di RSUD Indramayu, ia menyebut hasilnya negatif. Bahkan warga tersebut kini telah kembali ke rumah karena dinyatakan sembuh dan negatif corona. “PDP itu sudah pulang, kondisinya sehat. Hasilnya negatif, sudah dinyatakan sehat dan selesai,” ucapnya.
Sementara salah satu pasien positif aktif corona yang kini masih dirawat di RSUD ’45 Kuningan, kata Susi, terus membaik. “Pasien sudah tidak pakai ventilator, sudah berkurang demamnya, sudah bisa makan. Kita tinggal nunggu hasil. Karena memang sudah positif, nanti tujuh hari ke depan diperiksa lagi hasilnya. Kalau masih tetap positif berarti belum selesai dan harus dirawat lagi. Mungkin kurang lebih perawatan selama 28 hari ke depan,” bebernya.
Terkait adanya ribuan perantau yang kembali ke Kuningan, pihaknya menegaskan tidak serta merta secara otomatis menjadi ODP. “Tidak ya, karena perantau yang kemarin datang itu bercampur juga dengan orang yang hanya pulang pergi Kuningan ke Cirebon atau dari daerah sekitarnya. Namun kita tetap meminta seluruh RT/RW dan kepala dusun mendata para perantau yang pulang kampung. Nanti kita pisah-pisah antara ODP, PDP, atau warga biasa,” jawabnya.
Perantau asal Kabupaten Kuningan yang memilih pulang kampung karena mewabahnya Covid-19 cukup banyak. Diperkirakan 50 ribu orang. “Harus dimaklumi kalau kondisinya mereka tetap mudik. Di tempat rantau, aktivitas ekonomi mereka ditutup. Keluarga di kampung juga khawatir, karena daerah rantau mereka terpapar virus corona. Saya bisa rasakan itu,” kata Bupati Kuningan Acep Purnama, Senin (30/3).
Sejak awal adanya kasus Covid-19, Acep memang sudah memprediksi perantau Kuningan mudik ke Kuningan menembus angka 50 ribuan. “Awalnya angka 20 ribuan itu hitungan sejak pemberlakuan 6 titik check point perbatasan. Sebelum itu, bisa jadi jumlahnya sudah mencapai 50 ribuan perantau mudik ke Kuningan,” sebut Acep.