Pengecekan, penelusuran, isolasi mandiri dan menjaga jarak, adalah instrumen meminimalisasi penyebaran Covid-19. Dan tiga diantaranya telah dipraktekan, kecuali testing atau pengecekan menggunakan rapid test. Idealnya, tes dilakukan sebanyak mungkin kepada masyarakat  Kota Cirebon.
KUNCINYA PENGAWASAN
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon dr Tresnawaty SpB memuji langkah yang diambil Pemerintah Kota Cirebon. Namun Tresnawaty memberikan catatan. Langkah yang baik harus dibarengi dengan pengawasan hingga tingkat bawah, untuk memastikan bahwa praktek kerja di lapangan benar-benar nyata dilakukan.
“Menurut saya apa yang sudah dilakukan Pak Walikota beserta jajarannya sampai hari ini, cukup baik. Artinya, terkendali. Hanya yang perlu adalah pengawasan sampai ke bawah. Perakteknya bagaimana. Kalau saat ini, rencananya sudah bagus. Tinggal dilihat kenyataan dibawah seperti apa,” ujar Tresnawaty.
Dia setuju karantina parsial yang direncanakan Pemkot Cirebon. Mengingat lapisan masyarakat tingkat RT/RW, kelurahan, telah terbukti peduli dan ikut berpartisipasi dalam percepatan penanganan pandemi ini. Seperti melakukan penyemprotan disinfektan, dan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Ia juga berharap, situasi seperti saat ini roda ekonomi di Kota Cirebon tetap berputar.
“Kalau kita disiplin social distancing dan physical distancing, Insya Allah (pandemi segera berakhir, red). Yang utama, segala yang sudah disiapkan oleh pemerintah, mohon masyarakat bisa mengikuti,” ungkap Tresnawaty, menuturkan optimisme kalau pandemi Covid-19 pasti berakhir.
Secara kelembagaan, DPRD Kota Cirebon mendukung upaya pemerintah kota (Pemkot) dalam melakukan penanganan Covid-19. DPRD juga tegas, mendukung Pemkot apabila dilakukan karantina wilayah. Dewan, tidak mau kecolongan.
Wakil Ketua DPRD M Handarujati Kalamullah S Sos menyepakati karantina di lingkup RT dan RW. Diyakini, langkah ini bisa mengantisipasi para pemudik yang akan masuk ke Kota Cirebon.
DPRD mendukung, segala upaya yang memang dirasa diperlukan. Misalnya upaya melakukan pendataan, menyemprot disinfektan, bahkan menutup akses keluar dan masuk Kota Cirebon. “Ini menjadi sangat penting. Kita sudah sama-sama mengetahui Kota Cirebon belum ada yang positif corona, walaupun ODP dan PDP banyak. Harapan kami, jangan sampai kita kebobolan,” tukasnya.