Perjalanan Menjadi Pasien Covid-19 di Awal Pandemi

alat-tes-corona-buatan-china
Ilustrasi alat tes deteksi virus corona, tes covid-19, tes corona(Shutterstock)
0 Komentar

Akhirnya tante saya berhasil menghubungi sejawatnya yang merupakan tim satgas covid nasional. Melalui beliau, saya hari itu dipastikan akan tetap berada di RS swasta tersebut untuk besoknya di rujuk ke RS BUMN. Atas campur tangan beliau juga, saya malam itu bahkan bisa dipindahkan dari IGD covid ke ruang isolasi setelah dibantu penyelesaian administrasinya oleh ipar saya. Disini kondisi saya lebih stabil karena mendapat oksigen full dan jauh dari hiruk pikuk IGD. AC pun bisa saya matikan.
Kamis, 19 Maret 2020
Kondisi saya masih demam tinggi dan persiapan rujukan saya ke RS BUMN baru selesai sore hari. Karena ambulance untuk mengangkut saya harus didekontaminasi terlebih dahulu dan sepanjang jalur yang akan saya lewati harus dikosongkan dari orang-orang serta dijaga security.
Orang-orang harus berada paling dekat 5 meter dari jalur yang saya lewati. Setelah saya lewat, sepanjang jalur juga langsung didisinfektan. Padahal saya sudah pakai masker 2 lapis dan didorong dengan kursi roda. Bukankah virus ini hanya menular lewat droplet? Saat itu saya benar-benar down. Sesampai di RS BUMN tersebut, saya langsung masuk ruang isolasi dan tidak lama di ambil foto rontgen.
Malam itu kondisi saya makin tidak stabil sehingga malam terasa sangat panjang. Demam saya selalu diatas 40, sesak, batuk parah, muntah tiap makan, sangat menggigil dan meringkuk dibawah selimut walau AC sudah dimatikan.
Ketika dokter visit pun saya nyaris tidak menyadarinya. Sepanjang malam suster memeriksa suhu dan kondisi klinis saya. Antibiotik, vitamin dan obat lambung mulai dimasukkan lewat infus. Malam itu nafas saya seperti marathon non-stop saking sesaknya.
Mungkin malam itu puncak perperangan antara virus dengan antibodi yang sudah diperkuat oleh obat-obatan, vitamin dan antibiotik. Saya ga bisa membayangkan melewati malam ini tanpa oksigen dan obat-obatan jika kemaren itu saya beneran pulang dari RS ke rumah selama menunggu hasil swab.
Jumat, 20 Maret 2020
Sesak saya sudah tidak separah semalam, namun kondisi yang lainnya masih sama. Obat-obatan terus di-supply dan oksigen benar-benar sudah nggak bisa lepas sama sekali. Ketika harus ke kamar mandi pun, baliknya akan langsung sesak dan harus segera langsung dipasang kembali.

0 Komentar