Suami Meninggal karena Corona, Wanita 71 Tahun Sembuh

Suami Meninggal karena Corona, Wanita 71 Tahun Sembuh
PENCEGAHAN: Petugas PT KAI memeriksa suhu tubuh calon penumpang yang akan melakukan perjalanan menggunakan KA, Minggu (15/3). FOTO: ADE GUSTIANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Namun demikian, dirinya meminta tidak mau menjalani perawatan, karena merasa tidak nyaman dengan situasi yang terjadi saat itu. Ketika menuju pulang ke rumah, dirinya mengalami muntah-muntah. “Saya muntah-muntah ketika dalam perjalanan menuju rumah. Sampai di rumah tidak bisa tidur, karena badan dan kepalanya terasa sakit semua. Dan akhirnya malam itu saya dijaga oleh menantu saya, pagi hari baru bisa tidur,” tuturnya.
Selanjutnya, siang harinya dia dilarikan RS Eka Hospital yang berada di Harapan Indah. Dia pun langsung dimasukan ke UGD. “Saya diinfus dan langsung dimasukan ke kamar. Sore hari tanggal 18 Maret 2020, saya mendengar kabar suami saya sudah meninggal dunia. Hari itu suami saya kritis, suami saya sudah menjalani isolasi,” katanya.
Dia mengaku ketika itu terkejut, karena dia merasa semasa hidup sang suami tidak pernah sakit. “Saya yang sering sakit. Suami saya itu orang baik, dan saya pernah berdoa kepada Tuhan, kalau memang mau memanggil salah satu dari kami, panggil saya dulu Tuhan, karena saya gak sanggup hidup tanpa suami,” lirihnya.
Namun, lanjut dia, rencana sang pencipta berbeda. Sang suami terlebih dulu menghadap Sang Pencipta dengan kondisi sakit selama lima hari perawatan di rumah sakit. “Saya bersyukur, karena suami saya tidak menderita sakit lama,” katanya.
Perpisahan dirinya di Rumah Sakit Royal Progras ternyata merupakan pertemuan terakhir dirinya dan sang suami, karena ketika itu dirinya memutuskan untuk kembali ke rumah tidak menjalani perawatan. “Ternyata itu pertemuan saya yang terakhir. Yang pada akhirnya saya memutuskan untuk pulang dari RS Eka Hospital, karena saya ingin bertemu sang suami untuk yang terakhir kalinya sebelum dikebumikan,” katanya.
Sang suami akhirnya dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, meski diberikan sejumlah syarat. “Malam itu kami tinggal di hotel dekat TPU Pondok Ranggon, agar bisa mengebumikan jenazah suami saya,” jelasnya.
“Tetapi saya masih kurang fit dan tidak kuat, akhirnya anak perempuan saya memutuskan agar saya tidak ikut, termasuk menantu saya karena terserang demam. Kami ketika itu masih tidak ngeh kalau itu karena corona,” lanjutnya.

0 Komentar