Seleksi Akhir PON XX/2020 Cabang Olahraga Gulat Diundur

den-Pengontrolan suhu tubuh dirs waled
KONTROL SUHU TUBUH: Calon pasien dan pengantarnya, dicek suhu tubuhnya oleh petugas RSUD Waled untuk mengetahui apakah yang bersangkutan aman atau patut dicurigai terinfeksi virus corona. FOTO: DWI SUDARNI FOR RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – PGSI Jawa Barat batal menggelar seleksi tahap akhir pegulat PON XX/2020 yang rencananya dilakukan hari ini (16/4). Alasannya bukan karena wacana penundaan PON 2020 yang terus menguat di level pusat. Tapi, karena ada instruksi KONI Jawa Barat terkait perpanjangan masa peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona alias Covid-19.
KONI Jawa Barat memperpanjang masa peningkatan kewaspadaan hingga 28 April mendatang. Surat resmi dari top organisasi olahraga itu sudah diedarkan. Itu merupakan perpanjangan kedua yang dilakukan KONI sejak instruksi pertama pada 30 Maret lalu. PGSI mematuhinya dengan melaksanakan latihan mandiri bagi para pegulat proyeksi PON.
“Agenda seleksi tahap akhir yang dijadwalkan besok (hari ini, red) diundur,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PGSI Jawa Barat, Bambang Erawan.
Sementara itu, terkait adanya kesepakatan antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Komisi X DPR RI mengenai penundaan PON XX/2020 di Papua, Bambang enggan terburu-terburu mengambil kesimpulan. Sebelum ada surat resmi dari KONI Jawa Barat, maka para atlet tetap diwajibkan menjalani program pelatih.
Para pegulat anggota Pelatda Jawa Barat sudah dipulangkan sejak dua pekan lalu. Termasuk di antaranya empat pegulat Kota Cirebon. Yakni, Dewi Atiya, Nidha Jeyan, Peri Budiawan dan Adhitya Eka Lazuardi. Para pegulat berlatih secara mandiri.
“Soal PON, kami belum menerima informasi resmi. Para atlet wajib melanjutkan program latihan mereka,” terangnya.
Salah satu pegulat Kota Cirebon, Peri Budiawan berjanji untuk selalu disiplin. Berlatih sudah menjadi kegiatan harian yang wajib dilakukan bagi peraih medali perunggu PON 2016 tersebut. Peri salah satu andalan Jawa Barat. Dia diharapkan mendapat perolehan medali emas di PON 2020.
Di usia yang masih tergolong muda, jawara Porda Jawa Barat tahun 2014 dan 2018 itu punya potensi yang cukup besar. Setidaknya, dia sudah punya satu pengalaman saat berlaga pada PON 2016 lalu. Peri menyadari betul beban yang ada di pundaknya. “Saya ingin memberikan yang terbaik,” kata Peri.
“Di tengah situasi seperti sekarang, saya dan teman-teman pegulat lain tentu menyadari adanya ancaman wabah virus Corona. Walau begitu, selalu ada cara untuk latihan. Program dari pelatih bisa kita jalankan di rumah. Saya berusaha semaksimal mungkin,” imbuhnya. (ttr)

0 Komentar