CIREBON – Perlambatan ekonomi akibat social distancing beberapa pekan terakhir ini, berimbas pada banyaknya pedagang kali lima (PKL) yang memilih tidak berjualan, terutama PKL yang biasa berjualan di sekitar area kampus dan sekilah serta PKL menjajakan makanan di malam hari.
Ketua forum PKL Kota Cirebon Erlinus Tahar mengaku kondisi PKL beberapa waktu belakangan ini cukup memprihatinkan. Menurutnya, para PKL baik siang maupun malam mengalami penurunan omzet hampir 75 persen, karena para pembeli cenderung berkurang dan masyarakat lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.
“Sebetulnya hampir seluruh PKL mengalami penurunan omzet, baik yang berjualan makanan, camilan, maupun kebutuhan lainnya. PKL malam lebih parah, karena jam 7-8 malam sebagian masyarakat sudah tidak keluar lagi seperti biasanya,” ujarnya kepada wartawan kemarin (17/4).
Menurutnya, PKL yang terdata oleh Forum PKL dan Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Mikro (Disdagkop-UKM) untuk 26 ruas jalan utama Kota Cirebon jumlahnya terdapat 1.500 PKL.
Diperkirakan tidak kurang 50 persen diantaranya memilih tutup karena konsumen sepi, dan kehabisan modal.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Disdagkop-UKM agar semua PKL terdampak dapat diusulkan bantuan pengentasan jaring pengaman sosial yang digulirkan pemerintah pusat, provinsi maupun Kota Cirebon.
Namun, informasinya usulan ajuan baru sekitar 500 PKL. Itu pun terbagi antara usulan dari Disdagkop-UKM Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon.
Namun, kata dia, sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut dari dinas terkait tersebut terkait bantuan ini.
Salah satu pedagang nasi goreng malam di kawasan Jl Cipto Mangunkusumo, Icip Suryadi mengaku sudah hampir dua bulan tidak berjualan. Hal ini dilakukan untuk mengirit modal. Sebab nasi yang biasa dia sediakan untuk diolah nasi goreng sering sisa. “Sebetulnya butuh untuk penghasilan tambahan, tapi daripada nggak laku,” ujarnya.
Sepinya penjualan juga tidak lepas dari pemberlakuan kawasan tertib lalu lintas (KTL) di Jl Cipto Mangunkusumo. Diperparah dengan adanya social distancing, sehingga pembelinya benar-benar berkurang drastis.
Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Peragangan dan UMKM Kota Cirebon, Saefudin Jupri mengungkapkan, total 2.615 total UKM yang ada di Kota Cirebon dan sekitar lebih dari 10 UKM sudah tutup karena dampak penyebaran Virus Covid-19. Sama kaya PKL dari total 1.518 keseluruhan dengan PKL kota cirebon 900. Banyak yang juga yang tutup kehabisan modal.