CIREBON – Di hari pertama operasional Kereta Api Luar Biasa (KLB) di Stasiun Cirebon, terlihat penumpang masih sepi. Di luar stasiun juga demikian, hanya terdapat beberapa kendaraan saja yang terparkir.
Suasana sedikit lebih ramai tampak di depan posko Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 di area parkir timur. Petugas yang berasal dari internal PT Kereta Api Indonesia (KAI), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tampak bersiaga melayani calon penumpang yang menanyakan syarat dan ketentuan menggunakan KLB.
Tak hanya itu, di lokasi pencetakan tiket online yang biasanya ramai juga tidak tampak adanya penumpang yang mengantre.
Begitu juga di ruang tunggu, hanya ada beberapa calon pengguna kereta yang memiliki kriteria khusus, yakni pekerja di pelayanan penanganan Covid-19, pertahanan dan keamanan, kesehatan, kebutuhan dasar dan fungsi ekonomi penting.
Saat kereta api pertama dari Stasiun Gambir tiba, sekitar pukul 11.00 WIB, penumpang yang turun hanya 9 orang. Sementara Kereta Api dari arah Semarang malah tak ada seorangpun penumpang yang turun di Stasiun Cirebon.
Menurut Keterangan VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus saat dihubungi oleh Radar Cirebon, dari seluruh rangkaian, total terdapat 62 penumpang yang menggunakan Kereta Api Luar Biasa di hari pertama.
Rute yang paling banyak diminati adalah Gambir- Pasarturi dengan total 12 penumpang. Di urutan kedua adalah rute Gambir- Cirebon dengan total penumpang sebanyak 9 orang. Kemudian rute Semarang- Tawang dengan 7 orang penumpang.
Menurut Joni, sebelum membeli tiket perjalanan KLB, penumpang terlebih dahulu diharuskan untuk melengkapi berkas berjas yang telah disyaratkan. Bagi calon penumpang yang tidak melengkapi berkas berkasnya, tidak akan diberikan izin oleh Tim Satgas Covid-19.
“Penumpang yang sudah diverifikasi berkasnya oleh Tim Satgas, langsung dapat membeli tiket. KAI menjual tiket mulai H-7 keberangkatan, dan tiket yang telah terjual sampai 12 Mei pukul 17.30 mencapai 89 tiket,” papar Joni. (awr)