CIREBON – KONI Provinsi Jawa Barat memastikan belum ada perubahan jadwal pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2022. Multievent empat tahunan tersebut rencananya akan dihelat pada Juli 2022. Hal itu terungkap saat KONI menggelar rapat koordinasi (rakor) secara virtual, Rabu siang (13/5).
Ketua Umum KONI Jawa Barat, Ahmad Syaefudin memimpin rapat koordinasi dengan Ketua Umum KONI Kota/Kabupaten se-Jawa Barat. Agenda utama yang dibahas saat rapat dalam jaringan alias daring tersebut adalah kesiapan pelaksanaan Porda XIV/2022.
Tuan rumah perhelatan ini telah ditunjuk. Ada tiga daerah, yaitu Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Subang dan Kota Tasikmalaya. Ini merupakan Porda Jawa Barat pertama yang tuan rumahnya ditanggung oleh tiga daerah sekaligus. Ketiga daerah memaparkan kesiapannya masing-masing.
Dari paparan ketua umum KONI ketiga daerah tuan rumah Porda 2022, persiapan venue mengalami kendala. Di Kota Tasikmalaya, pembangunan venue tertunda akibat pandemi virus Corona alias Covid-19. “Namun demikian, kami tidak menyerah,” kata Ketua Umum KONI Kota Tasikmalaya, Eddy Supriyadi.
“Insya Allah setelah situasi memungkinkan, pembangunan venue yang sudah direncanakan dapat dilanjutkan. Pada intinya, kami siap dan akan berkomitmen menjadi tuan rumah yang baik pada Porda 2022 nanti. Kami juga sudah berkoordinasi dengan daerah-daerah pendukung seperti Garut, Ciamis dan Kota Banjar,” imbuhnya.
Semenatara itu, KONI Jawa Barat tidak menghendaki pengurangan cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Porda nanti. Demikian pula dengan jadwal pelaksanaannya. “Kami sejauh ini tidak membuat perubahan rencana. Tetap dilaksanakan pada Juli 2022 sesuai jadwal yang telah diputuskan oleh Bapak Gubernur Jawa Barat,” ungkapnya.
Hasil rakor virtual itu menjadi bahan pertimbangan KONI kota/kabupaten se-Jawa Barat. Termasuk Kota Cirebon. Ketua Umum KONI Kota Cirebon, Hj Wati Musilawati mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan induk organisasi cabor.
Menurut Wati, persiapan setiap cabor perlu dievaluasi kembali, mengingat, saat ini banyak program latihan yang terkendala akibat pandemi Covid-19. “Kita perlu memetakan kembali persiapan masing-masing cabor. Itu tugas kita sebelum nantinya beraudiensi dengan pemerintah, baik dengan eksekutif maupun legislatif,” tuturnya. (ttr)