Anggaran Mandek, Ketua KONI Siap Tanggung Jawab

pkl-terdampak-corona
Beberapa pedagang kaki lima di sekitar Pasar Pagi, Jumat malam (17/4). Hampir 50 persen PKL saat ini berhenti berjualan. Foto: Okri Riyana
0 Komentar

CIREBON – KONI Kabupaten Cirebon terjebak di tengah pandemi virus Corona (covid-19). Sejumlah agenda penting tertunda. Bahkan, KONI belum mampu mengucurkan dana stimulan bagi induk organisasi cabang olahraga (cabor) yang ada di bawah naungannya.
Sampai saat ini, KONI belum dapat mencairkan dana hibah tahap pertama pada tahun anggaran 2020. Hal itu menyebabkan program kerja top organisasi olahraga di Kabupaten Cirebon tersebut mandek. Cabor bukan hanya menggelar program latihan mandiri di saat pandemi. Tapi juga terpaksa menelan pil pahit karena bantuan dana belum bisa turun.
“Pengaruhnya terasa sekali. Apalagi ada realokasi anggaran KONI sekitar Rp700 juta untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Cirebon,” kata Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon, Hengky Choernia.
Pemerintah Kabupaten Cirebon memang sedang konsentrasi penuh pada penanganan wabah virus mematikan asal Tiongkok tersebut. Pada 8 Mei lalu, Bupati Cirebon, H Imron mengeluarkan surat edaran Nomor: 900/971/BKAD tentang Penundaan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencairan Belanja Daerah pada APBD Kabupaten Cirebon tahun anggaran 2020.
Menurut Hengky, surat edaran itu juga berlaku terhadap KONI. Namun demikian, Hengky memastikan bahwa KONI masih terus berupaya sekuat tenaga. Berkoordinasi dengan semua stake holder di pemerintahan untuk mendapatkan anggaran yang dibutuhkan. Hanya saja, Hengky tak dapat menjamin upayanya berhasil.
“Kami belum ada anggaran. Mudah-mudahan pekan depan sudah ada titik terang (dari pemerintah). Jika tidak ada kabar baik, mau tidak mau, jadi tanggung jawab ketua KONI mencari solusinya,” ucap Hengky.
Salah satu pengurus cabor bela diri di Kabupaten Cirebon mengungkapkan, program pembinaan atlet masih berjalan. Para atlet berlatih secara mandiri di rumah masing-masing. Kendati tidak ada pemusatan latihan, menurut dia, para atlet tetap membutuhkan suntikan semangat. Bantuan dana dari KONI mestinya bisa digunakan untuk pengadaan extra fooding dan vitamin.
Di samping itu, kegiatan cabor sudah bergulir sejak awal tahun 2020. Sejumlah kegiatan dilaksanakan dengan memanfaatkan dana talangan. “Sebelumnya kami berharap dapat menutupi dana talangan dari dana stimulan KONI. Sayangnya, stimulan belum turun. Semoga KONI mendapat solusi terbaik,” tutur pria yang enggan ditulis namanya. (ttr)

0 Komentar