KUNINGAN – Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH menegaskan, penerapan lockdown di Desa Cikaso dilakukan dengan beberapa aturan yang mengikat warga setempat. Hal ini bertujuan untuk membatasi aktivitas di luar rumah maupun mendapat kunjungan dari warga luar desa.
“Kita ambil kebijakan bahwa di Desa Cikaso semuanya diisolasi. Ada penerapan blokade, agar tidak bisa dilintasi warga luar atau siapa pun yang ingin masuk ke wilayah desa,” tandas bupati dalam keterangan persnya, Jumat (15/5).
Menurut Acep, semua batas wilayah dan akses masuk ke dalam Desa Cikaso ditutup untuk umum. Sehingga siapa pun tidak dapat memasuki akses desa, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kami juga meminta kepada petugas setempat agar memperketat pemantauan ODP dan semua orang dengan kasus Covid-19 reaktif di daerah tersebut. Bahkan kepada warga yang masih menempuh karantina mandiri agar tetap mematuhi segala aturan yang dianjurkan oleh desa maupun tim kesehatan,” papar bupati.
Terkait pemenuhan kebutuhan pangan dan pokok warga yang terdampak aturan penerapan lockdown ini, Bupati Acep menyatakan, bahwa untuk perihal bantuan pangan dari aparatur Desa Cikaso sudah siap menanganinya. “Pemdes setempat sudah bisa menangani perihal bantuan makanan bagi mereka yang terdampak lockdown. Juga dari adanya kesalehan sosial antara tetangga dan keluarga di wilayah tersebut,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, akibat adanya kasus Covid-19 yang terjadi di Desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, akhirnya diberlakukan lockdown. Tercatat ada dua warga positif aktif dan sembilan rapid positif atau reaktif Covid-19. Hal ini diperkuat dengan adanya surat pemberitahuan terhadap masyarakat desa setempat atas penerapan lockdown hingga tanggal 19 Mei mendatang. Bahkan titik perbatasan antar desa dilakukan penutupan permanen menggunakan kayu maupun bambu yang terikat kuat sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Dampaknya, akses masuk desa hanya melalui satu pintu di tugu selamat datang Desa Cikaso. Bahkan penjagaan di akses masuk cukup ketat, tak sedikit mobil yang ingin melintas terpaksa memutar balik. Begitu pun pengendara motor, jika betul tidak berkepentingan mendesak maka diarahkan untuk memutar balik. Tentunya hal ini diterapkan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 agar tidak meluas. (ags)