“Pasien positif corona kondisi baik. Yang dua orang yang ada di Jakarta sudah beres. Dari 7 pasien positif di Kota Cirebon, dua dirawat di Jakarta, tiga lainnya di rumah sakit yang ada di Kota Cirebon,” kata Edy, kepada Radar Cirebon.
Sabtu (16/5) Radar Cirebon menurunkan laporan berjudul; Ada di Mana Pasien Positif Kota Cirebon? Laporan ini dilatar belakangi pernyataan RSDGJ bahwa mereka tidak merawat pasien covid-19 baik asal Kota Cirebon maupun Kabupaten Cirebon. Dan hari yang sama setelah turunnya laporan itu, Edy mengatakan bahwa tidak ada pasien positif yang dilakukan perawatan di Jakarta.
Sayangnya tidak disertai penjelasan, apakah pasien itu sudah menyelesaikan perawatan di Jakarta dan pulang ke Kota Cirebon. Atau sejak awal memang tidak pernah dirawat di Jakarta.
Radar Cirebon lantas melakukan penelusuran ke rumah sakit yang ada di Kota Cirebon karena disebutkan bahwa pasien positif dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Cirebon.
Dari pencarian informasi itu, RS Sumber Kasih dan RSIA Cahaya Bunda menegaskan, tidak merawat pasien covid-19. Begitu juga RS Pelabuhan Cirebon.
Direktur RS Sumber Kasih, dr Lucita saat dikonfirmasi mengungkapkan, tidak ada pasien covid-19 yang dirawat di RS Sumber Kasih. “Saat ini tidak ada,” kata Lucita.
Owner RSIA Cahaya Bunda, dr Yasmin Dermawan SpOG mengungkapkan keterangan serupa. Disampaikan dia, RSIA Cahaya Bunda tidak punya ruang isolasi, sehingga tidak bisa menangani pasien covid-19.
Sementara Wakil Direktur Keuangan dan Umum RSD Gunung Jati dr Evi Wulansari menyatakan, RSDGJ sudah tidak lagi merawat pasien terkonfirmasi positif asal Kota/Kabupaten Cirebon.
Mengenai kapan terakhir pasien konfirmasi positif tersebut dilakukan perawatan dan keluar dari RS Gunung Jati, Evi tidak/belum menjawab pertanyaan Radar Cirebon.
Keterangan Edy kemudian diperbaharui bahwa dua pasien positif tersebut dilakukan perawatan di RST Ciremai dan tiga orang lainnya dilakukan perawatan atau isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan kontrol ketat. “Setiap hari dilakukan pengecekan oleh petugas,” kata Edy.
Tiga orang tersebut, lanjutnya, masih satu klaster dengan pasien terkonfirmasi positif pertama asal Kota Cirebon dan telah meninggal dunia di RS Hasan Sadikin Bandung.