Kepala Bidang Pelayanan Medis RST Ciremai dr Tetri Yuniwati SPM mengkonfirmasi keberadaan dua pasien positif asal Kota Cirebon. Saat ini, kata Tetri, RST Ciremai merawat tiga pasien terkonfirmasi positif covid-19.
“Ada dua orang asal Kota Cirebon dan satu orang asal Kabupaten Cirebon. Yang dua orang asal Kota Cirebon ini sudah sekitar 10 hari dilakukan perawatan di RS Ciremai,” ujar Tetri, Minggu (17/5).
KETERANGAN KONTRADIKTIF
Mundur ke belakang, Minggu (10/5) lalu, Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cirebon Sri Laelan Erwani mengatakan, ada tiga orang pasien positif yang masih dilakukan perawatan di RSDGJ. Awalnya Laelan menyebut ada dua orang, selang 3 jam berikutnya ia meralat pernyataan tersebut. “Ralat, ada tiga (pasien terkonfirmasi positif asal Kota Cirebon, red),” kata Laelan.
Saat itu, Laelan tidak menyertakan keterangan seputar asal daerah tiga orang pasien konfirmasi positif yang dimaksud. Ia juga enggan menyebut berapa usia masing-masing dan hanya mengatakan bahwa ke tiganya berusia dewasa.
Kemudian mengenai pengambilan sampel SWAB di RST Ciremai Kota Cirebon juga sempat berbeda versi. Saat itu mengenai kasus pasien terindikasi tertular covid-19 dan keluarga pasien yang tidak jujur dan menyebabkan 21 tenaga kesehatan (nakes) berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG) dan mengharuskan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RST Ciremai dr Tetri Yuniwati SPM menegaskan, sebelum meninggal, pasien yang terindikasi tertular itu tidak sempat dilakukan pengambilan swab. “Terus terang untuk swab sendiri dari dinas kesehatan kesulitan prosedurnya,” ujarnya, Senin (20/4).
Namun di lain tempat, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Edy Sugiarto mengatakan, bahwa pasien yang bersangkutan, sebelum meninggal dan dikebumikan, telah dilakukan pengambilan sampel swab. “Sudah kita ambil swab dan masih menunggu hasil,” katanya. (ade)