Aksi ‘Indonesia Terserah’ yang dilakukan oleh para tenaga medis ditengarai sebagai wujud kekecewaan atas kebijakan dalam penanganan covid-19.
Para tenaga medis menyuarakan apa yang dirasakannya setelah melihat kondisi masyarakat Indonesia yang masa bodoh terkait penanganan virus corona.
Mereka terkesan menyepelekan penularan Virus Corona dan tentunya seakan tidak menghargai kerja keras yang dilakukan oleh tenaga medis.
Adib menilai apa yang dilakukan oleh masyarakat tidak mencerminkan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).
Termasuk juga tidak mengindahkan imbauan dari pemerintah untuk melakukan physical distancing dan tetap di rumah saja.
Ia mengaku sangat prihatin menyaksikan kondisi yang sedang terjadi di tengah pandemi Virus Corona. Karena di satu sisi, tenaga medis berjuang mempertaruhkan nyawa, tetapi masyarakat justru masih abai.
“Sebuah bentuk keprihatinan kami terhadap proses penanganan covid-19 ini.
Karena kami masih melihat bahwa ada masyarakat yang masih abai terhadap imbauan-imbauan yang sudah dilakukan oleh pemerintah, aturan-aturan yang sudah dilakukan,” ujar Adib.
Tidak hanya menyoroti masyarakat yang masih ‘ngeyel’, Adib Humaidi kemudian menyingung kebijakan dari pemerintah.
Menurutnya, kondisi tersebut juga tidak terlepas dari buntut kebijakan yang semrawut dan terkesan plin-plan.
Termasuk kebijakan yang baru yakni memberikan pelonggaran PSBB dan membuka moda transportasi.
Alhasil masyarakat bukan malah semakin terikat, melainkan justru sebaliknya diberikan ruang.
“Masih banyaknya masyarakat yang kemudian berkumpul, bergerombol dan juga ditunjang oleh aturan-aturan yang berubah-ubah,” ungkapnya. (yud)