https://youtu.be/ALCHZ40Z7CI
Kondisi tidak diimbangi dengan penyampaian informasi yang gamblang terkait peta sebaran, informasi yang edukatif dan lain sebagainya. Sehingga masyarakat merespons dengan caranya sendiri.
Kandidat doktor ilmu komunikasi ini menambahkan, mulai terjadinya kejenuhan karena aktivitas yang terkekang selama berbulan-bulan. Selain secara sosial juga faktor ekonomi.
Sayangnya, relaksasi PSBB yang terjadi saat ini, tidak diikuti dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga diri dari penularan virus. Misal dengan jaga jarak, menggunakan masker, dan lainnya.
PREDIKSI TERJADINYA LONJAKAN
Ramainya pusat perbelanjaan menjelang Idul Fitri diperkirakan masih akan terjadi hari-hari ke depan. Terutama pada H-2 dan H-1 Idul Fitri.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berusaha mengantisipasi kondisi itu. Termasuk memastikan protokol kesehatan benar-benar diterapkan pusat perbelanjaan.
Kepala Satpol PP Kota Cirebon, Andi Armawan mengatakan, PSBB tahap kedua di hari pertama berlangsung cukup terkendali. Protokol kesehatan sudah banyak diterapkan. Begitupun dengan pengunjung yang membludak juga masih bisa diatasi.
“Kami lihat beberapa protokol kesehatan sudah bisa dilaksanankan. Beberapa tempat kasir sudah dilakukan pembatasan dengan pengunjung. Setiap pengunjung yang masuk juga harus menggunakan masker dan diperiksa dengan thermo gun. Kalau ada yang suhunya tinggi tidak diperbolehkan masuk,” ungkapnya.
Andi memperkirakan, lonjakan jumlah pengunjung tempat perbelanjaan akan meningkat pada H-2 dan H-1 lebaran atau Jumat besok dan sabtu lusa. Untuk itu pihaknya juga akan melakukan antisipasi yang dilakukan dengan memperkuat tenaga keamanan.
“Antisipasi yang akan kami lakukan adalah dengan memperkuat tenaga keamanan. Jangan sampai lolos di depan dan berinteraksi di dalam,” lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penutuan sejumlah ruas jalan yang menjadi titik kepadatan penduduk. Karena masih banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan seperti tak memakai masker hingga tak memperhatikan social distancing.
“Di titik titik kumpul atau destinasi yang dinilai padat mulai hari ini akan ditutup mulai pukul 15.00,” tukasnya.
SULITNYA MENGENDALIKAN KEPADATAN
Sementara itu, upaya rekayasa lalu lintas di kawasan pusat keramaian justru menimbulkan kemacetan di ruas jalan sekitarnya. Lantaran volume kendaraan yang melintas cukup padat.