JAKARTA-Sidang Isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1441 Hijriah atau perayaan Hari Raya Idul Fitri 2020 akan digelar Kementerian Agama pada Jumat petang ini, 22 Mei 2020.
Berdasarkan laman resmi Kemenag sidang isbat akan membatasi jumlah peserta sidang dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Menteri Agama Fachrul Razi dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat.
Terdapat tiga sesi sidang yang diawali dengan pemaparan posisi hilal awal Syawal 1441 H oleh anggota tim Falakiyah Kemenag, Cecep Nurwendaya, sebelum Maghrib. Setelah Maghrib, sidang isbat dibuka Menteri Fachrul Razi dilanjutkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari 80 titik di seluruh Indonesia.
Sesi terakhir, pengumuman hasil sidang isbat yang diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi dan disiarkan langsung oleh stasiun TVRI sebagai TV Pool dan live streaming media sosial Kementerian Agama.
Hasil sidang isbat akan memutuskan jika bulan baru atau hilal nampak dua derajat di atas ufuk dengan mata telanjang maka Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran akan jatuh pada Sabtu, 23 Mei 2020. Dengan kata lain puasa pada Ramadan tahun ini berlangsung selama 29 hari.
Sementara jika hilal tidak terlihat maka bulan puasa tahun ini disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari atau dengan kata lain Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.
Adapun titik pengamatan hilal oleh tim Kemenag dilakukan di berbagai titik di Indonesia. Dalam menentukan titik munculnya hilal dibantu dengan perhitungan astronomi (hisab). Sementara untuk mengonfirmasi dilakukan dengan melihat wujud hilal dengan metode rukyat dipadukan alat teropong.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal Syawal atau Lebaran jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020 melalui metode penghitungan atau hisab. Melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2020, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia ini melakukan penghitungan astronomi hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (*)