JAKARTA – Menteri Agama Fachrul Razi meyakini perayaan Idul Fitri 1441 H kali ini lebih bermakna. Hal ini disebabkan umat muslim baru saja melewati suasana Ramadan yang berbeda dari biasanya karena semua ibadah dilaksanakan di tengah pandemi global Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
“Saya sangat meyakini bahwa setelah berhasil melaksanakan puasa Ramadan di masa pandemi ini, perayaan Idul Fitri kita justru lebih bermakna,” kata Menag, di Jakarta, Sabtu (23/05).
“Ramadan dan Idul Fitri tahun ini menurut Menag memang berbeda. Umat muslim menjalani ibadah dengan lebih banyak beraktifitas di rumah. “Kita melaksanakan tarawih dan witir secara mandiri. Kita mempercepat pengeluaran zakat mal dan fitrah di awal puasa. Kini kita menjalankan salat Idul Fitri tanpa keramaian seperti biasanya,” imbuhnya.
Pandemi ini menurutnya, menjadikan umat muslim menjadi manusia yang benar-benar bertaqwa yang memiliki keseimbangan antara spiritual vertikal dengan kesalehan sosial.
“Kita menjadi umat yang soleh, menjalankan tuntunan beribadah dan juga sekaligus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap sesama,” tutur Menag.
“Dengan demikian kita akan mencapai derajat yang paripurna sebagai al insan, al kamil. Manusia yang sempurna. Meski dengan berbagai keterbatasan,” imbuhnya.
https://www.youtube.com/watch?v=zY03htY2mNM
Menag mengatakan di Ramadan sepanjang pandemi, Tuhan mengingatkan kembali kepada manusia bahwa menyelamatkan nyawa sesama adalah prioritas utama. Bahkan menurutnya, di kala pandemi, cara ibadah pun menyesuaikan agar upaya penyelamatan nyawa dapat terlaksana.
“Musibah Covid-19 ini secara tidak langsung telah semakin mempertajam pemahaman kita bahwa salah satu inti ajaran agama adalah menjaga nilai-nilai kemanusiaan,” kata Menag menambahkan.
Untuk itu, Menag pun menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menjaga kondusifitas peribadatan selama Ramadan di Indonesia. Mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh agama dan masyarakat, alim ulama, ormas islam, pengelola media, insan pers, para dermawan, TNI/Polri, hingga para tenaga medis yang tengah berjuang menyelamatkan pasien Covid-19.
Menag juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh umat islam yang telah mentaati anjuran beribadah di rumah saja selama Ramadan dan lebaran. “Dan terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas ketaatan dan kegotongroyongannya dalam perang melawan Covid-19,” sambung Menag.