JAKARTA – Modus masyarakat untuk bisa mudik dan arus balik kian beragam. Salah satunya, menjadikan kendaraan-kendaraan tanpa izin sebagai travel gelap. Mereka rela merogoh kocek, sekalipun amat mahal.
Travel-travel ilegal itu menawarkan iming-iming mudik aman sampai kota tujuan maupun kembali ke jakarta. Promosi dilakukan dari mulut ke mulut dan media sosial.
Dari beberapa pengemudi travel dan pemudik yang kedapatan dihentikan di Pos Penyekatan, ongkos yang mesti dibayar untuk tujuan Jakarta Brebes atau Cilacap, misalnya, sekitar Rp500 ribu/orang. Padahal bila menggunakan kereta api, atau travel bermoda shuttle (point to point) harga normal berkisar antara Rp120-150 ribu per orang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi menuturkan, kendaraan-kendaraan tanpa izin itu kedapatan membawa penumpang yang ingin mudik ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Semuanya tak memiliki izin trayek yang jelas.
Baca Juga:
Berhasil Mudik, Jangan Harap Bisa Kembali ke Jakarta dengan Mudah
39 Juta Orang Mudik
SUDAH TAWARKAN UNTUK ARUS BALIK
Dari pantauan Radar Cirebon di sejumlah akun Facebook, Twitter, layanan travel mudik memang sulit dihentikan. Terhitung Senin (25/5/2020), mereka sudah menawarkan jasa untuk arus balik dari berbagai daerah tujuan baik Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Salah satu akun misalnya. Menawarkan jasa arus balik. “Monggo yang mau arus balik. Silahkan yang mau balik,” demikian dituliskan caption foto akun travel itu.
Tarif yang dipatok sekitar Rp300 ribu/orang untuk tujuan Cirebon-Jakarta, dan jarak jauh hingga Rp650 ribu dari Sragen.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Bak berbalas pantun. Mereka yang hendak kembali ke Jakarta pun tidak sedikit yang merespons. “Ada yang arus balik buat hari Selasa pagi nggak ya? Posisi Cikampek 2 orang,” kata salah seorang pengguna.
Tidak sedikit akun yang demikian bertebaran. Bahkan ada juga yang sudah melangsungkan perjalanan arus balik dari Tegal menuju Jakarta dan tengah singgah di Cirebon.