KUNINGAN – Masjid Syiarul Islam menggelar salat Jumat perdana setelah sempat ditutup akibat pandemi Covid-19, Jumat (29/5). Sejumlah langkah pencegahan penyebaran virus asal Wuhan, China pun dilakukan. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, menyediakan tempat cuci tangan hingga membuat garis sekat pembatas untuk jamaah salat Jumat pun diterapkan.
Pantauan Radar, berbeda dengan pelaksanaan salat Jumat biasanya, kali ini jamaah dibolehkan masuk ke Masjid Syiarul Islam hanya dari pintu Utara dan Selatan saja, sedangkan pintu Timur ditutup. Setiap jamaah yang datang pun hampir semuanya sudah melengkapi diri dengan sajadah masing-masing serta mengenakan masker. Sudah tersedia masker gratis bagi yang tidak membawa. Tak hanya itu, petugas pun menyediakan kantong kresek hitam untuk para jamaah menyimpan alas kaki.
Memasuki dalam masjid, jamaah dipersilakan menempati shaf salat yang sudah ditandai garis hitam berjarak sekitar 1,5 meter.
Usai dikumandangkan azan, dilanjutkan khatib membacakan khotbah Jumat sekitar 30 menit saja. Selanjutnya, pelaksanaan salat Jumat dua rakaat pun digelar dengan disertai qunut nazilah sebagai permohonan kepada Allah SWT agar wabah Covid-19 segera berakhir.
Usai pelaksanaan salat Jumat, para jamaah pun membubarkan diri dengan tertib. Lewat pengeras suara, petugas juga mengimbau jamaah untuk tidak berkerumun dan langsung pulang ke rumah masing-masing.
“Untuk antisipasi Covid-19 kita berlakukan protokol kesehatan, mulai dari penyediaan tempat cuci tangan, cek suhu tubuh dan pembatasan jarak antar jamaah salat. Selain itu pintu masuk juga kita hanya buka dua jalur yaitu di pintu Utara dan Selatan untuk memudahkan pengawasan. Mudah-mudahan semuanya sehat dan Covid-19 segera berakhir,” ujar salah seorang petugas Masjid Syiarul Islam kepada Radar. (fik)