KUNINGAN – Sejak zaman dahulu, Desa Paniis Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan terkenal sebagai gudang mata air. Air yang berlimpah dari kaki Gunung Ciremai itu dirasakan pula oleh masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Namun, masyarakat Paniis sendiri dibayang-bayangi kekeringan di kala musim kemarau.
Kepala Desa Paniis Raski Baskara menyatakan, mata air yang ada sangat melimpah memang patut disyukuri bersama dan jangan sampai terjadi kekeringan. Dalam mengantisipasi ini, pemdes dan warga mengusulkan segera dibuat bendungan. Nantinya bendungan ini selain untuk menampung banyak air sekaligus meningkatkan pariwisata.
“Selama ini yang saya rasakan Desa Paniis seperti vacum, yang saya keluhkan kepada pihak terkait minta disikapi. Saya juga telah menyuarakan kepada pak bupati, kemarin ada respons dan ditinjau Alhamdulillah. Pertama saya ingin meningkatkan Desa Paniis sebagai daerah wisata,” jelas Raski, Jumat (29/5).
Raski yang baru sekitar enam bulan menjadi kepala Desa Paniis memiliki segudang pekerjaan rumah dari warganya. Sebuah impian sederhana dan wajar Raski lontarkan karena sebuah masalah yang harus diselesaikan, apalagi terkait kebutuhan dasar yakni air.
“Yang kedua, Paniis butuh jalan lingkar. Alhamdulillah untuk ini pak bupati merespons dengan menurunkan alat berat berupa eskavator untuk digunakan dalam pembuatan jalan lingkar yang kami cita-citakan,” ungkapnya.
Terakhir, Desa Paniis dengan luas wilayah 151,420 hektare, memiliki permasalahan perbatasan desa dengan desa tetangga yakni Singkup untuk segera dituntaskan. Pemkab diharapkan mampu memfasilitasi kejelasan batas desa yang menurutnya dapat menimbulkan konflik. (ags)