CIREBON- Obyek pariwisata sejarah dan religi di Cirebon kembali beroperasi setelah nyaris 3 bulan tutup. Namun kunjungan wisatawan belum sepenuhnya pulih. Seperti di Keraton Kasepuhan yang kembali dibuka Sabtu (30/5). Pengunjung masih sepi.
Sultan Sepuh Cirebon XIV PRA Arief Natadiningrat mengatakan wisatawan masih dari dalam kota. Wisatawan asing, kata Arief, diprediksi hingga Desember belum akan berkunjung. Ini melihat situasi dan kondisi Internasional yang belum terlihat adanya perkembangan signifikan.
Karena pengunjung masih belum kembali normal, pihak keraton memanfaatkan hari operasional pertama untuk bersih-bersih dan melakukan penataan. Arif menambahkan, pembukaan pariwisata juga dalam rangka menyambut New Normal Life atau Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Jadi di dalam pandemi ini pariwisata bisa berjalan dengan baik berdampingan dengan wabah covid-19. Mudah-mudahan ini bisa mengangkat ekonomi masyarakat. Seperti pedagang yang telah lama tutup, para pengrajin, hotel, dan restoran yang sebelumnya tutup mudah-mudahan bisa buka dan normal kembali, di samping tentunya tetap ketat dengan penerapan prosedur kesehatan,” ungkapnya.
Selain Keraton Kasepuhan, lanjutnya, obyek wisata lain turut dibuka. Yakni Museum Pusaka Keraton Kasepuhan, Goa Sunyaragi, Dalem Agung Pakungwati, dan Astana Gunung Jati. “Kita juga menyediakan hand sanitizer di setiap pintu masuk dan untuk cuci tangan sedang kita siapkan untuk memenuhi standar kesehatan. Petugas dan badan pengelola diwajibkan untuk memakai masker serta para pengunjung juga diwajibkan memakai masker,” pungkasnya. (ade)