MELANGKAHKAN kaki ke ruangan ini, jantung saya berdegup kencang. Di sinilah sampel swab tes masal maupun pasien diperiksa. Bagaimana kalau ada yang positif covid-19? Waduh! Itulah yang terbayang di kepala orang awam seperti saya.
Tapi di ruangan ini, Tim Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK-UGJ) setiap harinya bekerja. Memeriksa sampel swab yang terus berdatangan setiap harinya.
Kedatangan saya, tentu sudah mengikuti prosedur untuk berada di fasilitas itu. Mereka juga bekerja dengan standar ketat agar tidak terpapar. Buat saya, tentu juga sudah diatur. Di ruangan mana saja yang boleh dimasuki dan tidak. Juga bagaimana “bertindak-tanduk” di laboratorium dengan Bio Safety Level (BSL)-2 tersebut.
Menyaksikan mereka bekerja, adalah sebuah pengalaman tersendiri. Lewat rangkaian foto dan laporan pandangan mata ini, saya ingin menyampaikan kepada masyarakat apa yang dilakukan para tenaga laboratorium itu setiap harinya. Bagaimana mereka bekerja. Dan seperti apa peralatan yang digunakan.
Tes masal yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Cirebon tidak lepas dari para tenaga ahli yang bekerja di laboratorium ini.
Tim yang beranggotakan ahli bio molekuler, dan sejumlah dokter spesialis tersebut telah menuntaskan ribuan sampel swab.
Mula-mula sampel swab yang diterima bakal didata. Kemudian tim laboratorium FK-UGJ mesti mempersiapkan diri dengan menggunakan alat pelindung diri (APD). Yang melindungi mereka dari potensi terpapar virus covid-19 dari sampel yang diperiksa.
Penggunaan APD sendiri dilakukan di ruangan khusus sebelum masuk ke ruang ekstraksi. Di sebuah ruangan dengan tekanan udara negatif.
Di ruangan ekstraksi inilah pekerjaan berjalan dengan risiko yang cukup besar. Mengingat sampel yang diperiksa, bisa saja salah satunya memiliki kandungan virus Sars-cov 2 penyebab covid-19.
Nah, karena virus corona penyebab Covid-19 merupakan virus RNA, deteksi virus ini dengan tes PCR akan diawali dengan proses konversi (perubahan) RNA yang ditemukan di sampel menjadi DNA.