JAKARTA – Sepeninggal sang maestro Didi Kempot, sang istri, Yan Velia bersama tim akan mengurus royalti mendiang. Diketahui, musisi campurasi itu menjadi peraih royalti terbesar di Indonesia tahun lalu.
“Iya ada. Ada tim kami yang akan mengurus. Biasanya yang mengurus sebelum Mas Didi meninggal,” ujarnya, kemarin (29/5).
Baginya, royalti Didi Kempot harus dilanjutkan. Ya, royalti tersebut merupakan hasil karya-karya yang diciptakan mendiang selama hidupnya. “Peninggalan Mas Didi memang harus dilanjutkan,” katanya.
Selain royalti, sang istri juga akan tetap melanjutkan mimpi konser Didi Kempot. Konser yang mengusung ‘Ambyar Tak Jogeti’, sebagai perayaan puluhan sang musisi berkarya itu direncanakan akan digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 14 November 2020 mendatang.
“Untuk mewujudkan mimpi beliau kalau pandemi berlalu kami akan gelar konser di GBK sebagai tribute terbesar Mas Didi 30 tahun berkarya,” tuturnya.
Dalam konser nanti, akan menampilan beberapa penyanyi, dan hologram yang menampilkan Didi Kempot. “Yang pasti nanti ada beberapa penyanyi untuk tribute beliau. Yang kedua konsep hologram, satu banding satu hologram,” ujar Dian Eka Yanto dari Garindo Media Tama selaku promotor.
Seperti diketahui, Didi Kempot meninggal dunia dalam usia 53 tahun akibat gagal jantung di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5) sekitar pukul 07.30 WIB.
Pada sore harinya, jenazah dimakamkan di TPU Jatisari, Desa Majasem, Kendal, Ngawi, Jawa Timur, dekat dari kediamannya yang berjarak sekitar 500 meter. (din/fin)