Covid-19 Ancam 4.600 UKM Bangkrut

TRAFIK-DATA-XL
CEK JARINGAN: (Plt) Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa (kiri) bersama Expert Service Operation XL Axiata, Hendrik (kanan) saat kunjungan ke pusat monitoring Customer Experience & Service Operation Center XL Axiata untuk memastikan kesiapan kondisi jaringan XL Axiata malam Idul Fitri 2020.
0 Komentar

Bupati Kuningan H Acep Purnama meminta kepada diskopdagperin untuk membuat rancangan, apa yang akan dilakukan di Kuningan di masa Covid-19 atau pasca Covid-19. Kemudian Ia sampaikan, akan menyesuaikan dengan program Kemenkop dan UMKM.
Pertama, masalah uang UMKM yang biasa digunakan memutar usaha, tapi terpaksa digunakan ke dapur pribadi. Sehingga begitu akan memulai kembali usaha, tidak mampu membeli bahan baku. Masalah ini, konsep solusinya bisa melalui bantuan keuangan atau bantuan modal untuk beli bahan baku.
“Bantuan modal, konsepnya hibah saja. Tapi apakah Pemkab Kuningan memungkinkan untuk memberikan hibah? Apakah hibahatau ponjaman ringan? Bunganya tentu menyesuaikan dengan KUR (Kredit Usaha rakyat, red), antara 6%-7%. Bisa kerja sama dengan Bank Kuningan atau bjb,” sebut Bunbun.
Pilihan kedua, UKM yang sudah berproduksi tapi kesulitan menjual. Di sini, pemkab membeli produk UKM tersebut, tapi diarahkan ke dalam bentuk pangan. Nanti pemkab membeli, lalu melalui dinas menyebarkan hasil pembelian kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Jadi dibeli dari UMKM, kita buat menjadi bingkisan, bantuan bagi masyarakat di desa-desa. Itu sudah disampaikan saat diskusi,” kata dia.
Terakhir menyiapkan bantuan peralatan bagi UMKM yang akan meningkatkan kapasitas. Sebab dinas tidak bisa memberikan bantuan dalam bentuk uang. Ketiga jenis konsep itulah, yang akan menjadi usulan diskopdagperin ke APBD kabupaten sesuai kewajiban refocusing pembiayaan guna pemulihan ekonomi. Terutama pemulihan UMKM.
“Kita sudah ajukan tiga konsep solusi itu. Kalau pun tidak ketiganya, ada terpilih salah satu sebagai program,” harap Bunbun.
Sementara itu, dampak pandemi Covid-19 sangat terasa bagi sektor ekonomi, terutama pelaku UMKM dan industri kreatif di Kabupaten Kuningan. Mulai dari berkurangnya produksi, pengurangan jumlah karyawan, hingga berhentinya produksi.
“Berhentinya produksi, itu terparah. Sebab berimbas pada peningkatan jumlah pengangguran,” ungkap Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda di sela menengok kondisi UMKM di Desa Sarewu dan Desa Tarikolot, Kecamatan Pancalang, kepada Radar, kemarin.
Ia mengaku, sengaja berkunjung kepada para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, untuk mendengar langsung dari mereka dampak Covid-19 terhadap usaha mereka. Keluhan mereka, tentu bisa membantu memberikan solusi tepat. Pemkab tidak ingin, UMKM dan industri kreatif terpuruk akibat pandemi Covid-19 ini. “Mereka harus kita bantu dan diselamatkan,” tegas Ridho.

0 Komentar